Oleh : Meilisa Zahara
[ArtikelKeren] OPINI - Banyak yang menganggap konsep kewirausahaan identik dengan dunia usaha atau bisnis, padahal sebenarnya konsep ini mencakup semua aspek pekerjaan baik karyawan swasta maupun pegawai pemerintahan.
Jadi apapun pekerjaannya seseorang bisa menjadi seorang wirausahawan selama ia selalu berusaha mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup (Prawirokusumo, 1997)
Sayangnya tidak banyak orang yang mengaplikasikan konsep kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan seorang pemilik usaha sekalipun belum tentu menerapkan konsep kewirausahaan ini dalam menjalankan usahanya.
Padahal di era informasi teknologi ini memiliki usaha raksasa yang mendunia saja belum tentu bisa dijadikan jaminan keberlanjutan tanpa adanya kreativitas, inovasi, dan kejelian membaca peluang yang ada.
Contohnya perusahaan internasional selevel Kodak yang beberapa waktu lalu mengalami kebangkrutan.
PNPM Mandiri Perkotaan sebagai salah satu program nasional penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat menjadikan kegiatan pinjaman bergulir sebagai salah satu komponen kegiatannya selain komponen lingkungan (infrastruktur) dan komponen sosial berkelanjutan (Community Development).
Tujuan kegiatan pinjaman bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan adalah untuk menyediakan akses layanan keuangan kepada rumah tangga miskin dengan pinjaman mikro untuk memperbaiki kondisi ekonomi serta membelajarkan mereka dalam hal mengelola pinjaman dan menggunakannya secara benar dan bukan untuk tujuan konsumtif.
Sasaran utama pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir PNPM adalah rumah tangga miskin di wilayah kelurahan di mana Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) berada, khususnya warga miskin yang sudah tercantum dalam daftar warga miskin hasil pemetaan swadaya yang didata sendiri oleh relawan yang sudah dilatih.
Masyarakat khususnya rumah tangga miskin yang ingin menambah modal untuk mengembangkan usaha namun belum memperoleh akses pelayanan keuangan bisa mencoba meminjam di PNPM Mandiri Perkotaan.
Untuk persyaratan yang dibutuhkan bisa ditanyakan ke Unit Pengelola Keuangan (UPK) Lembaga Kewasdayaan Masyarakat (LKM) yang ada di masing-masing kelurahan di Kota Pekanbaru
Kegiatan pinjaman bergulir program PNPM Mandiri Perkotaan ini untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan masyarakat, oleh karena itu pinjaman bergulir di PNPM, bukanlah satu-satunya sarana untuk meningkatkan pendapatan warga miskin, melainkan sebagai stimulan agar warga miskin mampu untuk berusaha keluar dari persoalannya.
Hal yang terpenting adalah kemauan dan motivasi yang kuat dari individu warga miskin itu sendiri .
Peminjam di PNPM dianjurkan membentuk kelompok dengan tujuan terjadi proses saling belajar, saling berbagi pengalaman dan keterampilan dan juga nilai-nilai positip lain untuk saling menguatkan dan mencegah kejenuhan dalam berusaha.
Selain itu secara bertahap peminjam akan dibekali pengetahuan mengenai Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga (PERT) dan pembukuan usaha sederhana, terutama untuk peminjam PPMK (program lanjutan dari PNPM Mandiri Perkotaan).
Dengan demikian peminjam tidak hanya mampu mengembalikan pinjaman namun juga diharapkan mampu mengembangkan usahanya secara kreatif, inovatif dengan meraih semua peluang yang ada.
Awalnya pendekatan seperti ini akan dianggap ribet dan tidak praktis oleh peminjam, namun beberapa peminjam mulai merasakan manfaatnya.
Ternyata dengan berkelompok mereka menjadi punya teman untuk berbagi jika ada masalah. Sebagian lagi memanfaatkan kelompok sebagai peluang memperluas usaha, KSM Amal Kelurahan Muara Fajar misalnya, setelah menerima pinjaman PPMK seorang anggotanya memperluas usaha dengan membuka warung soto.
Untuk ayamnya diambil dari usaha ayam potong Ketua KSM, sementara cabai diambil dari usaha pertanian anggota yang lain. Kelompok juga dapat saling menguatkan di kala lemah, misalnya KSM Harum Kelurahan Lembah Sari yang merupakan kelompok usaha pertanian, di saat panen tak sesuai harapan, mereka saling berbagi untuk menutupi kekurangan yang lain seperti pupuk, bibit, dan lainnya.
Pembukuan yang semula dianggap momok menakutkan setelah dijalani dan diterapkan terbukti membangkitkan kesadaran kritis peminjam, seperti yang dialami Yusrozi dari KSM Flamboyan Kelurahan Muara Fajar.
“Sekarang bapak jadi lebih pelit,” keluh istrinya. Namun dengan “kepelitan” ini mereka mampu menambah oven dan kompor baru untuk usaha kue mereka.
Pembukuan membuat individu bisa memisahkan antara keuangan usaha dan keuangan rumah tangga yang selama ini bercampur.
Catatan keuangan ini juga berguna saat akan mengajukan pinjaman usaha ke bank (untuk tambahan modal yang lebih besar), catatan ini bisa menjadi bukti bahwa usaha yang ada memang benar-benar berjalan secara serius.
Jadi dengan pemisahan pencatatan keuangan, seseorang dapat mulai merencanakan pengembangan usaha dan bukan hanya sekadar menyambung usaha saja.
Pengembangan usaha juga bisa dilakukan di tengah-tengah permasalahan dengan cara memandang masalah sebagi peluang usaha.
Untuk Anda yang merasa tidak punya modal untuk memulai usaha atau malah merasa bingung harus memulai dengan usaha apa, pernahkah Anda mengamati sekitar pekarangan rumah Anda?
Tahukah Anda bahwa sampah dedaunan dan kotoran ternak bisa menjadi pupuk organik? Tahukah Anda bahwa dengan drum bekas Anda bisa memelihara lele? Tahukah Anda bahwa sampah plastik kemasan deterjen, minyak goreng, pelembut pakaian bisa dijadikan tas atau dompet yang modis dan menarik? Tahukah Anda bahwa bunga kenanga, melati, daun cengkeh, daun sereh wangi jika disuling akan menjadi minyak atsiri dengan harga mahal?
Ternyata banyak hal di sekitar kita yang bisa dijadikan peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan siapa tahu kelak malah mampu menciptakan lapangan kerja non formal bagi orang lain.
Modal minim juga bukan jadi halangan, mulailah dari skala mikro, cukup buat lubang di tanah dan kumpulkan sampah daun plus kotoran ternak. Cukup mulai dengan satu buah drum bekas untuk beternak lele.
Bila tidak menguasai teknologi atau caranya tanya pada ahlinya. Di zaman internet seperti sekarang ini, informasi terbuka lebar bagi yang mau mencarinya. Jika “ber-fesbuk” ria atau berceloteh di twitter bisa, mengapa searching di ”Google” tak bisa?
Untuk memulai usaha hanya harus dimulai dari sebuah mimpi (start with a dream), berani ambil risiko (willing to take risk), pelajari pengetahuan dasar berbisnis, kerja keras (work hard), hadapi kegagalan (deal with failures) dan yang terpenting…. Just do it now! Jangan tunggu sampai besok!
Sementara untuk Anda yang sudah memiliki usaha tetap harus bermimpi untuk mengembangkan usaha tersebut, jangan cepat merasa puas dengan apa yang sudah Anda capai, karena mempertahankan itu jauh lebih sulit daripada memulainya.
Beberapa kiat pengembangan usaha antara lain: Pertama, selalu cari inovasi baru meskipun sudah punya produk andalan, karena masyarakat akan cepat merasa bosan selain itu juga untuk mengantisipasi produk Anda ditiru orang lain.
Kedua, selalu memberikan yang terbaik, baik dari segi pelayanan maupun kualitas bahan atau produk, jangan pernah mengecewakan konsumen. Ketiga, selalu bekerja keras dan tetap kreatif.
So, menjadi seorang enterpreneur ternyata tidak sulit bukan? Cukup dengan kemauan keras, sedikit kreativitas dan jeli membaca peluang. Selamat mencoba menjadi enterpreneur!***
Meilisa Zahara
[ArtikelKeren] OPINI - Banyak yang menganggap konsep kewirausahaan identik dengan dunia usaha atau bisnis, padahal sebenarnya konsep ini mencakup semua aspek pekerjaan baik karyawan swasta maupun pegawai pemerintahan.
Jadi apapun pekerjaannya seseorang bisa menjadi seorang wirausahawan selama ia selalu berusaha mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup (Prawirokusumo, 1997)
Sayangnya tidak banyak orang yang mengaplikasikan konsep kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan seorang pemilik usaha sekalipun belum tentu menerapkan konsep kewirausahaan ini dalam menjalankan usahanya.
Padahal di era informasi teknologi ini memiliki usaha raksasa yang mendunia saja belum tentu bisa dijadikan jaminan keberlanjutan tanpa adanya kreativitas, inovasi, dan kejelian membaca peluang yang ada.
Contohnya perusahaan internasional selevel Kodak yang beberapa waktu lalu mengalami kebangkrutan.
PNPM Mandiri Perkotaan sebagai salah satu program nasional penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat menjadikan kegiatan pinjaman bergulir sebagai salah satu komponen kegiatannya selain komponen lingkungan (infrastruktur) dan komponen sosial berkelanjutan (Community Development).
Tujuan kegiatan pinjaman bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan adalah untuk menyediakan akses layanan keuangan kepada rumah tangga miskin dengan pinjaman mikro untuk memperbaiki kondisi ekonomi serta membelajarkan mereka dalam hal mengelola pinjaman dan menggunakannya secara benar dan bukan untuk tujuan konsumtif.
Sasaran utama pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir PNPM adalah rumah tangga miskin di wilayah kelurahan di mana Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) berada, khususnya warga miskin yang sudah tercantum dalam daftar warga miskin hasil pemetaan swadaya yang didata sendiri oleh relawan yang sudah dilatih.
Masyarakat khususnya rumah tangga miskin yang ingin menambah modal untuk mengembangkan usaha namun belum memperoleh akses pelayanan keuangan bisa mencoba meminjam di PNPM Mandiri Perkotaan.
Untuk persyaratan yang dibutuhkan bisa ditanyakan ke Unit Pengelola Keuangan (UPK) Lembaga Kewasdayaan Masyarakat (LKM) yang ada di masing-masing kelurahan di Kota Pekanbaru
Kegiatan pinjaman bergulir program PNPM Mandiri Perkotaan ini untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan masyarakat, oleh karena itu pinjaman bergulir di PNPM, bukanlah satu-satunya sarana untuk meningkatkan pendapatan warga miskin, melainkan sebagai stimulan agar warga miskin mampu untuk berusaha keluar dari persoalannya.
Hal yang terpenting adalah kemauan dan motivasi yang kuat dari individu warga miskin itu sendiri .
Peminjam di PNPM dianjurkan membentuk kelompok dengan tujuan terjadi proses saling belajar, saling berbagi pengalaman dan keterampilan dan juga nilai-nilai positip lain untuk saling menguatkan dan mencegah kejenuhan dalam berusaha.
Selain itu secara bertahap peminjam akan dibekali pengetahuan mengenai Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga (PERT) dan pembukuan usaha sederhana, terutama untuk peminjam PPMK (program lanjutan dari PNPM Mandiri Perkotaan).
Dengan demikian peminjam tidak hanya mampu mengembalikan pinjaman namun juga diharapkan mampu mengembangkan usahanya secara kreatif, inovatif dengan meraih semua peluang yang ada.
Awalnya pendekatan seperti ini akan dianggap ribet dan tidak praktis oleh peminjam, namun beberapa peminjam mulai merasakan manfaatnya.
Ternyata dengan berkelompok mereka menjadi punya teman untuk berbagi jika ada masalah. Sebagian lagi memanfaatkan kelompok sebagai peluang memperluas usaha, KSM Amal Kelurahan Muara Fajar misalnya, setelah menerima pinjaman PPMK seorang anggotanya memperluas usaha dengan membuka warung soto.
Untuk ayamnya diambil dari usaha ayam potong Ketua KSM, sementara cabai diambil dari usaha pertanian anggota yang lain. Kelompok juga dapat saling menguatkan di kala lemah, misalnya KSM Harum Kelurahan Lembah Sari yang merupakan kelompok usaha pertanian, di saat panen tak sesuai harapan, mereka saling berbagi untuk menutupi kekurangan yang lain seperti pupuk, bibit, dan lainnya.
Pembukuan yang semula dianggap momok menakutkan setelah dijalani dan diterapkan terbukti membangkitkan kesadaran kritis peminjam, seperti yang dialami Yusrozi dari KSM Flamboyan Kelurahan Muara Fajar.
“Sekarang bapak jadi lebih pelit,” keluh istrinya. Namun dengan “kepelitan” ini mereka mampu menambah oven dan kompor baru untuk usaha kue mereka.
Pembukuan membuat individu bisa memisahkan antara keuangan usaha dan keuangan rumah tangga yang selama ini bercampur.
Catatan keuangan ini juga berguna saat akan mengajukan pinjaman usaha ke bank (untuk tambahan modal yang lebih besar), catatan ini bisa menjadi bukti bahwa usaha yang ada memang benar-benar berjalan secara serius.
Jadi dengan pemisahan pencatatan keuangan, seseorang dapat mulai merencanakan pengembangan usaha dan bukan hanya sekadar menyambung usaha saja.
Pengembangan usaha juga bisa dilakukan di tengah-tengah permasalahan dengan cara memandang masalah sebagi peluang usaha.
Untuk Anda yang merasa tidak punya modal untuk memulai usaha atau malah merasa bingung harus memulai dengan usaha apa, pernahkah Anda mengamati sekitar pekarangan rumah Anda?
Tahukah Anda bahwa sampah dedaunan dan kotoran ternak bisa menjadi pupuk organik? Tahukah Anda bahwa dengan drum bekas Anda bisa memelihara lele? Tahukah Anda bahwa sampah plastik kemasan deterjen, minyak goreng, pelembut pakaian bisa dijadikan tas atau dompet yang modis dan menarik? Tahukah Anda bahwa bunga kenanga, melati, daun cengkeh, daun sereh wangi jika disuling akan menjadi minyak atsiri dengan harga mahal?
Ternyata banyak hal di sekitar kita yang bisa dijadikan peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan siapa tahu kelak malah mampu menciptakan lapangan kerja non formal bagi orang lain.
Modal minim juga bukan jadi halangan, mulailah dari skala mikro, cukup buat lubang di tanah dan kumpulkan sampah daun plus kotoran ternak. Cukup mulai dengan satu buah drum bekas untuk beternak lele.
Bila tidak menguasai teknologi atau caranya tanya pada ahlinya. Di zaman internet seperti sekarang ini, informasi terbuka lebar bagi yang mau mencarinya. Jika “ber-fesbuk” ria atau berceloteh di twitter bisa, mengapa searching di ”Google” tak bisa?
Untuk memulai usaha hanya harus dimulai dari sebuah mimpi (start with a dream), berani ambil risiko (willing to take risk), pelajari pengetahuan dasar berbisnis, kerja keras (work hard), hadapi kegagalan (deal with failures) dan yang terpenting…. Just do it now! Jangan tunggu sampai besok!
Sementara untuk Anda yang sudah memiliki usaha tetap harus bermimpi untuk mengembangkan usaha tersebut, jangan cepat merasa puas dengan apa yang sudah Anda capai, karena mempertahankan itu jauh lebih sulit daripada memulainya.
Beberapa kiat pengembangan usaha antara lain: Pertama, selalu cari inovasi baru meskipun sudah punya produk andalan, karena masyarakat akan cepat merasa bosan selain itu juga untuk mengantisipasi produk Anda ditiru orang lain.
Kedua, selalu memberikan yang terbaik, baik dari segi pelayanan maupun kualitas bahan atau produk, jangan pernah mengecewakan konsumen. Ketiga, selalu bekerja keras dan tetap kreatif.
So, menjadi seorang enterpreneur ternyata tidak sulit bukan? Cukup dengan kemauan keras, sedikit kreativitas dan jeli membaca peluang. Selamat mencoba menjadi enterpreneur!***
Meilisa Zahara
Askot PNPM Mandiri Perkotaan
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.