[ArtikelKeren] NEWS - Mahasiswa pengunjukrasa terlibat bentrok adu fisik dengan Satpan Surya Dumai Grup (SDG) Pekanbaru di pintu gerbang masuk kantor SDG di Jalan Sudirman Pekanbaru Rabu tadi (9/10) sekitar pukul 10.00 WIB.
Bentrok ini terjadi saat mahasiswa pengunjukrasa mau menerobos masuk pintu gerbang Kantor SDG Pekanbaru tersebut dan dihadang sekelompok Satpam. Malah mahasiswa pengunjukrasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) disemprot air dari dalam halaman kantor SDG tersebut oleh Satpam membuat emosi pengunjukrasa meningkat.
Kendati dihadang masuk oleh Satpam SDG, namun ratusan mahasiswa berhasil menerobos masuk halaman Kantor SDG. Kedatangan pengunjukrasa ini rencananya menyampaikan aspirasi ke Kantor SKK Migas di Komplek Kantor SDG Pekanbaru itu sekaligus menuntut Nasionalisasi pengelolaan Blok Siak. Mahasiswa tak ingin lagi aset daerah Riau dikelola oleh asing (PT Chevron Pacific Indonesia), atau Riau hanya kebagian sedikit dari bagi hasil Migas. Mahasiswa juga menolak Undang-Undang Migas yang merugikan daerah Riau, dimana bagi hasil Migas 80 persen untuk pusat, dan Riau hanya dapat 20 persen.
Demo rusuh ini berhasil bubar dengan tertib. Namun beberapa masyarakat menilai PT CPI bisa jadi ngotot terus mengelola Blok Siak kalau potensi minyaknya masih baik. Tapi jika deposit BBM Blok Siak tinggal sedikit barangkali PT CPI menyerahkan pengelolaannya ke Indonesia. Masyarakat juga keberatan Blok Siak dikelola perusahaan daerah Riau karena dinilai tidak transaparan dan tidak akuntable. Lebih baik Blok Siak dikelola oleh Pertamina.
Bentrok ini terjadi saat mahasiswa pengunjukrasa mau menerobos masuk pintu gerbang Kantor SDG Pekanbaru tersebut dan dihadang sekelompok Satpam. Malah mahasiswa pengunjukrasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) disemprot air dari dalam halaman kantor SDG tersebut oleh Satpam membuat emosi pengunjukrasa meningkat.
Kendati dihadang masuk oleh Satpam SDG, namun ratusan mahasiswa berhasil menerobos masuk halaman Kantor SDG. Kedatangan pengunjukrasa ini rencananya menyampaikan aspirasi ke Kantor SKK Migas di Komplek Kantor SDG Pekanbaru itu sekaligus menuntut Nasionalisasi pengelolaan Blok Siak. Mahasiswa tak ingin lagi aset daerah Riau dikelola oleh asing (PT Chevron Pacific Indonesia), atau Riau hanya kebagian sedikit dari bagi hasil Migas. Mahasiswa juga menolak Undang-Undang Migas yang merugikan daerah Riau, dimana bagi hasil Migas 80 persen untuk pusat, dan Riau hanya dapat 20 persen.
Demo rusuh ini berhasil bubar dengan tertib. Namun beberapa masyarakat menilai PT CPI bisa jadi ngotot terus mengelola Blok Siak kalau potensi minyaknya masih baik. Tapi jika deposit BBM Blok Siak tinggal sedikit barangkali PT CPI menyerahkan pengelolaannya ke Indonesia. Masyarakat juga keberatan Blok Siak dikelola perusahaan daerah Riau karena dinilai tidak transaparan dan tidak akuntable. Lebih baik Blok Siak dikelola oleh Pertamina.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.