Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dijadwalkan meresmikan jembatan layang Kelok Sembilan di Kabupaten Limapuluh Kota, hari ini, Rabu 30 Oktober 2013.
Jembatan yang terletak di ruas jalan nasional ini merupakan penghubung Pantai Barat dan Pantai Timur Sumatera (Dumai-Padang) di lintas tengah yang dan terletak di kilometer 143-148.
Rencana pembangunan jembatan ini merupakan tindak lanjut pertemuan Indonesia-Malaysia-Singapore Growth Triangle pada 1997.
Pertemuan itu memberikan kesimpulan bahwa ruas jalan Pekanbaru-Bukittinggi merupakan jalur strategis untuk arus barang dan jasa guna mengakomodasi pertumbuhan ekonomi Sumatera.
Jembatan itu sudah selesai dibangun dan dengan diresmiknnya jembatan yang mulai dikerjakan sejak 2003 silam, maka jembatan layang, citramu kini, akan menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat Sumatera Barat khususnya dan masyarakat Sumatera pada umumnya, termasuk masyarakat Riau.
Sebab, jembatan itu sendiri diyakini dapat memberikan kemudahan transportasi bagi siapa saja yang akan melintas di atasnya.
Kemacetan yang selama ini selalu menjadi momok bagi mayoritas pengendara, akan terjawab dan segera terurai dengan baik.
Selain itu, para pencinta alam dan berbagai komunitas, tentu saja, dapat memanfaatkan keindahan alam berikut liukan jalan dan jembatan yang dapat memacu semangat berpetualang.
Seperti diketahui, Jalan Kelok Sembilan dibangun semasa pemerintahan Hindia-Belanda antara 1908-1914. Jalan ini meliuk melintasi Bukit Barisan yang memanjang dari Utara ke Selatan Pulau Sumatera.
Jika direntang lurus, panjang Kelok Sembilan hanya 300 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi sekitar 80 meter.
Saat ini kondisi di atas jalan dibangun jembatan layang yang sudah didesain atas enam bentangan jembatan. Bentangan jembatan pertama memiliki panjang 20 meter.
Bentang kedua sepanjang 230 meter, bentang ketiga sepanjang 65 meter, bentang keempat 462 meter, bentang kelima 31 meter dan bentang keenam sepanjang 156 meter.
Dengan begitu, maka jembatan Kelok Sembilan mempunyai total panjang mencapai 964 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.537 meter.
Pembangunan Jembatan Kelok Sembilan secara keseluruhan menghabiskan biaya sebesar Rp580,8 miliar. Bahkan pengerjaannya terbagi dalam 2 tahap.
Tahap I membangun 4 jembatan dengan total panjang 720 meter, box culvert 3x3 sepanjang 18 meter sebanyak 2 unit dan jalan sepanjang 908 meter (2 jalur dan 2 arah). Sedangkan tahap II meliputi pembangunan Jembatan sepanjang 250 meter dan jalan sepanjang 1.073 meter (2 jalur dan 2 arah).
Untuk tahap I sebelumnya sudah sempat difungsikan sementara, dalam rangka mengatasi kemacetan pada waktu Idul Fitri tahun 2012 dan menyambut Tahun Baru 2013, masing-masing selama 15 hari.
Jika pada waktu itu, masih ada pembatasan penggunaan jembatan layang, maka terhitung sejak diresmikan oleh Presiden RI, tidak akan ada lagi alasan untuk tidak menggunakan jembatan itu secara penuh.
Silahkan menikmati dan memanfaatkan jembatan layang Kelok Sembilan untuk berbagai kepentingan hidup.***
Jembatan yang terletak di ruas jalan nasional ini merupakan penghubung Pantai Barat dan Pantai Timur Sumatera (Dumai-Padang) di lintas tengah yang dan terletak di kilometer 143-148.
Rencana pembangunan jembatan ini merupakan tindak lanjut pertemuan Indonesia-Malaysia-Singapore Growth Triangle pada 1997.
Pertemuan itu memberikan kesimpulan bahwa ruas jalan Pekanbaru-Bukittinggi merupakan jalur strategis untuk arus barang dan jasa guna mengakomodasi pertumbuhan ekonomi Sumatera.
Jembatan itu sudah selesai dibangun dan dengan diresmiknnya jembatan yang mulai dikerjakan sejak 2003 silam, maka jembatan layang, citramu kini, akan menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat Sumatera Barat khususnya dan masyarakat Sumatera pada umumnya, termasuk masyarakat Riau.
Sebab, jembatan itu sendiri diyakini dapat memberikan kemudahan transportasi bagi siapa saja yang akan melintas di atasnya.
Kemacetan yang selama ini selalu menjadi momok bagi mayoritas pengendara, akan terjawab dan segera terurai dengan baik.
Selain itu, para pencinta alam dan berbagai komunitas, tentu saja, dapat memanfaatkan keindahan alam berikut liukan jalan dan jembatan yang dapat memacu semangat berpetualang.
Seperti diketahui, Jalan Kelok Sembilan dibangun semasa pemerintahan Hindia-Belanda antara 1908-1914. Jalan ini meliuk melintasi Bukit Barisan yang memanjang dari Utara ke Selatan Pulau Sumatera.
Jika direntang lurus, panjang Kelok Sembilan hanya 300 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi sekitar 80 meter.
Saat ini kondisi di atas jalan dibangun jembatan layang yang sudah didesain atas enam bentangan jembatan. Bentangan jembatan pertama memiliki panjang 20 meter.
Bentang kedua sepanjang 230 meter, bentang ketiga sepanjang 65 meter, bentang keempat 462 meter, bentang kelima 31 meter dan bentang keenam sepanjang 156 meter.
Dengan begitu, maka jembatan Kelok Sembilan mempunyai total panjang mencapai 964 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.537 meter.
Pembangunan Jembatan Kelok Sembilan secara keseluruhan menghabiskan biaya sebesar Rp580,8 miliar. Bahkan pengerjaannya terbagi dalam 2 tahap.
Tahap I membangun 4 jembatan dengan total panjang 720 meter, box culvert 3x3 sepanjang 18 meter sebanyak 2 unit dan jalan sepanjang 908 meter (2 jalur dan 2 arah). Sedangkan tahap II meliputi pembangunan Jembatan sepanjang 250 meter dan jalan sepanjang 1.073 meter (2 jalur dan 2 arah).
Untuk tahap I sebelumnya sudah sempat difungsikan sementara, dalam rangka mengatasi kemacetan pada waktu Idul Fitri tahun 2012 dan menyambut Tahun Baru 2013, masing-masing selama 15 hari.
Jika pada waktu itu, masih ada pembatasan penggunaan jembatan layang, maka terhitung sejak diresmikan oleh Presiden RI, tidak akan ada lagi alasan untuk tidak menggunakan jembatan itu secara penuh.
Silahkan menikmati dan memanfaatkan jembatan layang Kelok Sembilan untuk berbagai kepentingan hidup.***
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.