BENGKALIS [ArtikelKeren] NEWS - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkalis Muhammad Nasir meminta kepada masyarakat untuk menghentikan aktifitas ''perburuan'' batu mulia di tanah timbunan base. Kegiatan yang berlangsung di sepanjang jalan Bantan tersebut dikhuatirkan akan menghambat pelaksanaan pekerjaan proyek di lapangan.
''Tidak ada batu mulia di tanah timbunan base itu, hanya batu biasa tapi bentuknya bagus. Sama sekali bukan batu mulia, jadi tolong hentikan aktifitas tersebut,'' ujar Nasir, Minggu (13/10/2013), saat dimintai tanggapannya terkait aktifitas perburuan batu mulia di timbunan base.
Dikatakan, tanah timbunan base yang dipergunakan untuk kegiatan di sepanjang jalan Sei Liong Kecamatan Bantan tersebut adalah tanah base biasa yang umumnya dipergunakan dalam pekerjaan penimbunan. Jadi mustahil ada batu mulia seperti rumor yang berkembang saat ini.
Sebaliknya, sambung Nasir lagi, aktifitas tersebut malah dikhawatirkan bisa menghambat aktifitas proyek dan bisa juga terjadi kualitas proyek akan menurun karena tanah timbunan base digali atau dikorek-korek. ''Kalau jumlah penduduk yang melakukan itu cukup banyak, maka bisa juga berdampak kepada kelancaran arus lalu lintas di sana,'' katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan, dalam seminggu terakhir warga Kecamatan Bantan dihebohkan dengan penemuan batu mulia seperti emas, tembaga dan berbagai jenis lainnya pada material base yang digunakan untuk menimbun jalan di Kecamatan Bantan. Tapi yang pasti, timbunan base di sepanjang jalan bantan penuh sesak dengan warga mencari ''keberuntungan''.
Semula penemuan batu cantik tersebut terjadi disekitar sungai Liong desa Bantan Tengah, karena saat bersamaan jalan tersebut sedang ditimbun base yang didatangkan dari Balai. Adalah warga suku Asli yang tinggal di sekitar sungai Liong yang menemukan batu berkilat tersebut, lantas cerita menyebar dan tidak hanya warga asli warga Bantan lainnya juga ikut berburu batu cantik.
Tidak hanya di Bantan Tengah, pencarian batu cantik tersebut sampai ke Ceruk kampung. Sejumlah warga desa Kembung Luar juga berburu batu yang disebut-sebut mengandung partikel emas tersebut. ada yang mencari di lokasi penumpukan material base di dekat jembatan Kembung, ada juga yang mencari di jalan-jalan dimana material base sudah disebarkan.
Sebagian warga bahkan sampai tidak melaut seperti hari-hari biasa, mereka lebih memilih menambatkan pompongnya lalu mencari batu-batu yang terus ramai diperbincangkan tersebut. ada warga bahkan sudah menyimpang satu kantong besar batu-batu hasil pencarainnya selama beberapa hari. ''Sekarang masih saya simpan, mana tahu besok ada yang mau beli,'' ujar Sudin warga Kembung Luar lainnya.
Sementara warga lainnya, Khaironi juga tak mau ketinggalan. Bersama istrinya, pria yang sehari-hari bertugas di SD 040 ini juga ikut mengadu peruntungan di timbunan base yang tak jauh dari rumahnya. ''Sebetulnya penasaran saja, kok ramai-ramai berburu batu emas. Ya untuk menghilangkan penasaran kami ikutan juga mencari,'' ujar Khaironi yang mengaku menemukan batu-batu cantik tersebut.
''Tidak ada batu mulia di tanah timbunan base itu, hanya batu biasa tapi bentuknya bagus. Sama sekali bukan batu mulia, jadi tolong hentikan aktifitas tersebut,'' ujar Nasir, Minggu (13/10/2013), saat dimintai tanggapannya terkait aktifitas perburuan batu mulia di timbunan base.
Dikatakan, tanah timbunan base yang dipergunakan untuk kegiatan di sepanjang jalan Sei Liong Kecamatan Bantan tersebut adalah tanah base biasa yang umumnya dipergunakan dalam pekerjaan penimbunan. Jadi mustahil ada batu mulia seperti rumor yang berkembang saat ini.
Sebaliknya, sambung Nasir lagi, aktifitas tersebut malah dikhawatirkan bisa menghambat aktifitas proyek dan bisa juga terjadi kualitas proyek akan menurun karena tanah timbunan base digali atau dikorek-korek. ''Kalau jumlah penduduk yang melakukan itu cukup banyak, maka bisa juga berdampak kepada kelancaran arus lalu lintas di sana,'' katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan, dalam seminggu terakhir warga Kecamatan Bantan dihebohkan dengan penemuan batu mulia seperti emas, tembaga dan berbagai jenis lainnya pada material base yang digunakan untuk menimbun jalan di Kecamatan Bantan. Tapi yang pasti, timbunan base di sepanjang jalan bantan penuh sesak dengan warga mencari ''keberuntungan''.
Semula penemuan batu cantik tersebut terjadi disekitar sungai Liong desa Bantan Tengah, karena saat bersamaan jalan tersebut sedang ditimbun base yang didatangkan dari Balai. Adalah warga suku Asli yang tinggal di sekitar sungai Liong yang menemukan batu berkilat tersebut, lantas cerita menyebar dan tidak hanya warga asli warga Bantan lainnya juga ikut berburu batu cantik.
Tidak hanya di Bantan Tengah, pencarian batu cantik tersebut sampai ke Ceruk kampung. Sejumlah warga desa Kembung Luar juga berburu batu yang disebut-sebut mengandung partikel emas tersebut. ada yang mencari di lokasi penumpukan material base di dekat jembatan Kembung, ada juga yang mencari di jalan-jalan dimana material base sudah disebarkan.
Sebagian warga bahkan sampai tidak melaut seperti hari-hari biasa, mereka lebih memilih menambatkan pompongnya lalu mencari batu-batu yang terus ramai diperbincangkan tersebut. ada warga bahkan sudah menyimpang satu kantong besar batu-batu hasil pencarainnya selama beberapa hari. ''Sekarang masih saya simpan, mana tahu besok ada yang mau beli,'' ujar Sudin warga Kembung Luar lainnya.
Sementara warga lainnya, Khaironi juga tak mau ketinggalan. Bersama istrinya, pria yang sehari-hari bertugas di SD 040 ini juga ikut mengadu peruntungan di timbunan base yang tak jauh dari rumahnya. ''Sebetulnya penasaran saja, kok ramai-ramai berburu batu emas. Ya untuk menghilangkan penasaran kami ikutan juga mencari,'' ujar Khaironi yang mengaku menemukan batu-batu cantik tersebut.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.