JAKARTA [ArtikelKeren] NEWS - Anggota Komisi III DPR, Achmad Basarah meyakini, jika Polri mau dengan segera membentuk Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi maka akan dapat memulihkan citra korps baju coklat itu.
Dia yakin, Densus itu bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pengusutan kasus korupsi yang ditangani kepolisian.
Ia pun mendorong calon Kapolri, Komjen Pol Sutarman untuk merealisasikan wacana tersebut.
"Itu usulan menarik, terobosan hukum yang bisa dilakukan Kapolri baru dalam pemberantasan korupsi," kata Achmad Basarah ketika dihubungi wartawan, Jumat (18/10).
Basarah mengimbau publik agar tidak mencurigai rencana pembentukan Densus Antikorupsi sebagai upaya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, densus pemberantasan korupsi justru dapat memperkuat kerja KPK.
Pasalnya, sambung Basarah, korupsi di Indonesia tidak hanya terjadi di tingkat pusat tetapi juga ke daerah-daerah. Sementara KPK memiliki keterbatasan personil untuk menangani semuanya.
"Tidak mungkin KPK yang personilnya terbatas bisa memberantas korupsi di seluruh Indonesia," ujar politisi PDIP itu.
Masih lanjut Basarah, pembentukan Densus Antikorupsi harus selektif dan diisi dengan anggota kepolisian yang berintegritas. Dengan demikian, keraguan masyarakat terhadap komitmen polri untuk memberantas korupsi bisa hilang.
"Anggotanya yang kredibel dan jujur dari orang-orang Polri pilihan," tandasnya.
Seperti diberitakan, pembentukan Densus Antikorupsi diusulkan dua anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo dari Golkar dan Achmad Yani dari PPP. Mereka menilai pembentukan densus tersebut akan membantu mengangkat citra Polri yang selama ini dianggap sebagai salah satu institusi terkorup.
Dia yakin, Densus itu bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pengusutan kasus korupsi yang ditangani kepolisian.
Ia pun mendorong calon Kapolri, Komjen Pol Sutarman untuk merealisasikan wacana tersebut.
"Itu usulan menarik, terobosan hukum yang bisa dilakukan Kapolri baru dalam pemberantasan korupsi," kata Achmad Basarah ketika dihubungi wartawan, Jumat (18/10).
Basarah mengimbau publik agar tidak mencurigai rencana pembentukan Densus Antikorupsi sebagai upaya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, densus pemberantasan korupsi justru dapat memperkuat kerja KPK.
Pasalnya, sambung Basarah, korupsi di Indonesia tidak hanya terjadi di tingkat pusat tetapi juga ke daerah-daerah. Sementara KPK memiliki keterbatasan personil untuk menangani semuanya.
"Tidak mungkin KPK yang personilnya terbatas bisa memberantas korupsi di seluruh Indonesia," ujar politisi PDIP itu.
Masih lanjut Basarah, pembentukan Densus Antikorupsi harus selektif dan diisi dengan anggota kepolisian yang berintegritas. Dengan demikian, keraguan masyarakat terhadap komitmen polri untuk memberantas korupsi bisa hilang.
"Anggotanya yang kredibel dan jujur dari orang-orang Polri pilihan," tandasnya.
Seperti diberitakan, pembentukan Densus Antikorupsi diusulkan dua anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo dari Golkar dan Achmad Yani dari PPP. Mereka menilai pembentukan densus tersebut akan membantu mengangkat citra Polri yang selama ini dianggap sebagai salah satu institusi terkorup.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.