Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Kamis, 10 Oktober 2013

Akil Mochtar dan Akil Baligh Korupsi

Kamis, Oktober 10, 2013 By Unknown No comments

Oleh : Fakhrunnas MA Jabbar


 
[ArtikelKeren] OPINI - Tertangkapbasahnya Akil Mochtar semasih aktif menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) oleh KPK benar-benar menggemparkan.

Tak hanya di dalam negeri melainkan juga di luar negeri sebagaimana jadi pemberitaan ramai berbagai media massa.

Bahkan mantan Ketua MK, Mahfud MD menyebut peristiwa ini memecahkan rekor dunia bagi pimpinan lembaga hukum yang ketangkap basah menerima suap dalam berperkara.

Demam pembicaraan soal perilaku tak pantas Akil Mochtar pun menggelinding liar di semua lapisan masyarakat dan media sosialita. Nada miring berupa caci-maki dan sindiran mengalir bagai tak terkendali.

Salah satu guyonan yang menyebar luas mencoba membandingkan persamaan antara Akil Mochtar dan akil baligh. Katanya, “anak kecil yang mimpi basah namanya ‘akil baligh.’ Sedangkan orang dewasa ketangkap basah namanya Akil Mochtar.”

Terbongkarnya kasus Akil Mochtar dalam dua kasus gugatan Pilkada masing-masing di Kabupaten Lebak (Banten) dan Kabupaten Gunung Mas (Kalteng) telah melibatkan sejumlah tersangka lain dari berbagai kalangan.

Ada anggota legislatif (Chairunnisa dari F-PG), birokrat (Hambib Bintih), pengacara (Susi Tur Handayani) dan pengusaha (Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Cornelis Nalau).

Realitas ini meyakinkan publik betapa konspirasi terselubung yang mengindikasikan perilaku mafia peradilan itu memang nyata di negeri ini. Bahkan, barang bukti suap tukaran 294.050 dolar Singapura dan 22.000 dolar AS atau senilai Rp2-3 miliar yang kini berada di tangan penyidik KPK makin membuat publik betul-betul muak dan meragukan obyektivitas penegakan hukum di Tanah Air.

Buntut kasus Akil Mochtar ini menyeruak ke mana-mana. Secara internal, di tubuh MK sendiri baru dirasakan perlu lembaga pengawasan bagi para hakim konstitusi. Alternatif penerbitan Perpu oleh Presiden SBY pun menuai kritik dan polemik panjang.

Dalam soal pelanggaran etika oleh Akil pun berujung dengan pembentukan Majelis Kehormatan MK yang dipimpin oleh Harjono dan sejumlah anggota. Akil sendiri sudah dinyatakan non-aktif sementara oleh presiden sebagai Ketua MK.

Kasus Akil di tengah gencarnya upaya pemberantasan korupsi terutama diperankan pihak KPK terkesan sangat ironi. Bukankah hampir setiap hari di pemberitaan media massa baik media cetak, elektonik dan cyber, kepiawanan petugas KPK dalam mengungkap berbagai korupsi yang melibat pejabat publik dan pihak swasta diperlihatkan dengan gagah perkasa.

Salah satu peralatan jitu lembaga anti-korupsi itu dengan melakukan penyadapan. Akil pun tertangkap basah saat akan menerima uang suap di rumah dinas kediamaman di komplek perumahan pejabat negara.

Lebih ironi lagi, saat penggeledahan di ruang kerja Akil di MK, pihak KPK selain menyita dokumen-dokumen negara yang penting juga menemukan narkoba berupa dua pil yang mengandung zat amfetamin yang ditengarai sebagai sabu-sabu berupa pil dan obat kuat lainnya.

Indikasi perilaku tak terpuji Akil di tengah gersangnya keteladanan pemimpin di negeri ini makin memperlihatkan sosok Akil bak ‘musang berbulu domba.’ Ah, entahlah.

Pertanyaan orang ramai, keberanian seperti apa yang membuat Akil begitu percaya diri melakukan tindakan tercela itu? Bukankah sebagian besar pejabat publik seperti dirinya bakal selalu jadi pusat sorotan terkait upaya penegakan hukum yang benar-benar adil dan memenuhi rasa keadilan masyarakat?

Ataukah, Akil merasa punya ‘kekebalan’ yang dapat mengabaikan deteksi pihak KPK?

Terakhir, jangan-jangan Akil sudah begitu bebal dan cuek sehingga tega dan berani melanggar hukum secara terbuka tanpa mempertimbangkan nama baik dan perasaan publik yang semakin tak mempercayai lembaga penegakan hukum atas realitas yang terjadi.

Jangan-jangan, Akil Mochtar memang belum ‘akil baligh’ dalam melakukan tindak korupsi khususnya kasus suap sehingga begitu mudah terdeteksi dan ditangkap oleh KPK.

Padahal beberapa tahun silam, ketika ahli hukum tata negara, Refly Harun pernah menengarai terjadinya kasus suap di antara hakim MK –termasuk Akil Mochtar- sebagaimana ditulis berupa opini di sebuah suratkabar terkemuka, pihak MK mulai dari Mahfud MD –selaku ketua masa itu- hingga Akil Mochtar sendiri mencak-mencak dan menantang Refly dan mengancam siap memasukkannya ke dalam penjara.

Arah angin pun kini berubah sontak. Sinyalemen Refly secara perlahan mulai terbukti lewat kasus Akil ini. Suara lantang Akil melawan Refly yang pernah direkam dan disiarkan media massa di masa lalu diputar ulang berkali-kali.

Kecurigaan publik atas objektivitas keputusan para hakim konstitusi MK mulai ramai-ramai menyeruak ke permukaan.

Boleh jadi, dampak ketidakpercayaan publik tak hanya menyangkut keputusan-keputusan hukum MK melainkan berdampak pula pada lembaga penegakan hukum yang lain mulai pengadilan tingkat terendah hingga Mahkamah Agung (MA).

Terkuaknya kasus Akil Mochtar sudah pasti memperpanjang betapa suramnya dunia penegakan hukum di negeri ini.

Sebelumnya, terungkap ke permukaan, oknum hakim, jaksa dan polisi atau penyidik yang memperjual-belikan perkara.

Ulah dan tingkah para oknum penegak hukum itu pantaslah disebut para bangsat yang menodai penegakan hukum yang tak kunjung selesai di negeri ini. Oh, bangsaku! ***


Fakhrunnas MA Jabbar 
Budayawan

Sumber : riaupos.co

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN