“Yang tersisa cuma beberapa bangunan yang sempat dibangun Pemkab di bumi perkemahan itu. Lama-lama bangunan itu pun bisa hancur dan digantikan dengan tanaman sawit. Selaku Lurah yang diamanahi tugas tambahan oleh Pak Bupati, saya bertekad untuk mengembalikan lahan tersebut ke Pemkab,” ujar Lurah Balai Raja, H Amiruddin SH menjawab Riau Pos di kantornya, Jumat (11/10).
Dengan dukungan penuh dari Bupati H Herliyan Saleh dan instansi terkait di jajaran Pemkab Bengkalis serta Camat Pinggir Kasmarni SSos, Amiruddin yakin lahan yang diperuntukkan buat bumi perkemahan Pramuka itu bakal kembali ke pangkuan pemerintah daerah nantinya.
“Saya bertekad segera mengungkap tuntas kasus pencaplokan ini. Data awal kepemilikan lahannya sudah kita kantongi. Berdasarkan data sementara, pada awalnya ada empat oknum yang menguasai lahan itu. Setelah itu dikapling-kapling dan diperjualbelikan kepada pihak lain. Ada pula yang bertugas mencari pembeli. Setelah mengantongi bukti awal yang cukup, saya akan menghadap bupati minta petunjuk apa yang harus dilakukan selanjutnya,” tutur Amiruddin.
Mantan Kasi Trantib Kecamatan Mandau yang lugas dan tegas ini pun menyebut bahwa lahan untuk bumi perkemahan Pramuka tersebut diserahkan oleh pemerintah dan pemuka masyarakat setempat ke Pemkab Bengkalis tahun 1991/1992 silam.
Penyerahan itu terlaksana di zaman Hasyim menjadi Lurah di Balai Raja. Camatnya Mandau waktu itu adalah Drs HAzhar Syam.
“Kabarnya, jual beli lahan bumi perkemahan Pramuka ini ditandatangani Lurah Pematang Pudu. Siapa lurahnya, belum diketahui. Pasalnya lurah Pematang Pudu kan sudah banyak. Pak Hasyim selaku mantan Lurah Balai Raja yang masih hidup pernah pula menegaskan bahwa lahan bumi perkemahan Pramuka itu benar-benar berlokasi dalam wilayah Kelurahan Balai Raja, bukan di Kelurahan Pematang Pudu. Pengurus Pramuka pun masih mengantongi surat peruntukan lahan itu,” tegasnya lagi.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.