Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Sabtu, 28 September 2013

Kapan Rakyat Bisa Berobat Gratis

Sabtu, September 28, 2013 By Unknown No comments

Oleh : Bagus Santoso




[ArtikelKeren] OPINI - Mencuri itu sifat yang tak terpuji. Mencuri hati rakyat dengan janji demi meraih kemenangan, ini perkara yang berbeda. Taka ada undang-undang yang melarang, tak juga sesiapa bisa menghentikan.

Jika janji itu ditepati bertabur pujian jika pun ingkar paling cuma kena cap pembengak.

Gratis kesehatan dan pendidikan adalah isu paling seksi setiap jelang hajatan pemilihan.Tak peduli itu Pemilu Presiden, legislatif, Pilkada gubernur sampai bupati/ wali kota.

Jika saja desa punya kuasa menyusun APBD, pastilah kampanye para calon Kades akan mengusung kebijakan serba free, dengan dilapisi bumbu sedap bahasa seperti segalanya untuk rakyat .

Berkorelasi memang dengan apa yang menjadi kebijakan dan prioritas pembangunan Provinsi Riau, yakni diarahkan pada percepatan penyelesaian permasalahan mendasar di Riau antara lain pengentasan kemiskinan, pencerdasan, pembangunan infrastrukur yang menyentuh langsung kepada rakyat.

Maka sangat menyambung antara keinginan calon gubernur dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Riau.

Isu paling seksi paling top adalah berobat gratis. Meski pada kenyataaanya sampai setakat ini rakyat, menilai kesehatan masih barang dan jasa super mahal.

Hanya golongan kaya dan pejabat yang bisa masuk rumah sakit sekelas Awal Bros dan Eka Hospital. Pemerintah belum mampu memberikan pelayanan yang baik, bahkan meski hanya sekadar menyenangkan hati rakyatnya.

Mari kita lihat sejauhmana keberadaan RSUD Arifin Achmad yang menjadi rujukan bagi seluruh RSUD 12 kabupaten/ kota. Bahwa sejauh Pemprov Riau tidak berani mengambil terobosan besar dengan dukungan alokasi anggaran yang memadai, maka selamanya pelayanan untuk pasien tidak akan maksimal.

Kepuasan masyarakat terhadap RSUD justeru cenderung kurang simpatik bahkan anti pati terhadap RSUD. Mereka masuk RSUD karena keterpaksaan, sememang harus ditanggung oleh pemerintah.

Pasien membludak, gedung kelas III sudah tak layak, gedung kelas I penuh sesak terisi pasien kelas III, sementara pasien kelas II komplain karena ruangan harus di kelas VIP kena tambahan biaya.

RSUD Arifin Achmad tak ubahnya menjadi ”puskesmas raksasa”. Ribuan pasien dari 12 kabupaten/kota menumpuk di RSUD Arifin Achmad.

Maka diperlukan gubernur baru yang berani membenahi RSUD,di antaranya dengan membangun gedung dan prasarana yang terpadu. Gedung kelas III RSUD sudah tidak layak pakai.

Ya, gubernur baru berani tidak buat gebrakan. Jika benar-benar ingin berikan gratis berobat maka bongkarlah RSUD diganti bangunan baru. Atau gedung lama tetap dimanfaatkan sebagai rumah singgah bagi keluarga pasien.

Sebenarnya, dilihat dari anggaran RSUD mempunyai dua sumber dana yaitu dari APBD dan BLUD, maknanya punya kemampuan yang memadai untuk memberikan pelayanan maksimal terhadap pasien.

Secara alokasi anggaran RSUD pada tahun 2013 mencapai Rp334 miliar.Dengan rincian untuk biaya tak langsung sebesar Rp81 miliar dan belanja langsung Rp253 miliar.

Jika sudah didukung gedung bedah central, gedung kelas III sudah bisa difungsikan, didukung mekanik alektrikal yang kuat, maka tidak ada lagi alasan pihak RSUD tidak dapat memberikan pelayanan yang memadai.

Persolannya gedung bedah central yang sudah dibangun terpaksa tidak terpakai karena ulah rekanan yang tak tanggungjawab akibatnya gedung yang seharusnya tahun anggaran 2013 terbengkalai.

Di samping itu juga harus dibenahi mekanisme rujukan dari kabupaten/ kota dalam penanganan pasien. Akibat tidak tertatanya pasien rujukan dari RSUD kabupaten/ kota maka RSUD Arifin Achmad seakan menjadi puskesmas raksasa tempat penampungan pasien dari 12 kabupaten/ kota.

Jika dicermati terkesan RSUD daerah lempar tanggung jawab, pasien yang sebenarnya bisa dia atasi di daerah masing masing main rujuk ke provinsi. Parahnya lagi ada kota yang tak memiliki RSUD, main lempar provinsi.

Keluhan pasien sudah menjadi rahasia umum, jangankan orang sakit, orang sehatpun yang datang ke RSUD terkena sakit. Bukan akibat tertular virus tetapi karena melihat kondisi gedung yang tak layak, untuk mendapat pelayanan harus antre panjang tersebab peralatan yang kurang .

Jumlah perawat dan dokter yang tak ideal dengan jumlah pasien, tunjangan yang tak memadai menambah kompleknya persoalan.

Bagaimana perawat dan dokter dipaksa tersenyum ramah, sementara jumlah dan tunjangan tak sebanding dengan membludaknya pasien.

Belum lagi yang dihadapi oleh RSUD berbeda pangsa pasar dengan yang dihadapi rumah sakit swasta sekelas Awal Bros atau Eka Hospital.

Pasien yang datang ke RSUD rata-rata dari masyarakat miskin dengan berbekal kartu Jamkesda atau Jamkesmas, sedangkan pasien yang datang ke rumah sakit swasta adalah golongan punya uang.

Perbedaan pasien bukan berarti dapat menjustfikasi RSUD pantas dengan stempel miskin maka pelayanan kurang simpatik. Karena sejatinya RSUD bukanlah berorientasi untuk bisnis tetapi untuk memberikan pelayanan masyarakat dengan biaya yang ditanggung pemerintah.

Putaran kedua memilih pemimpin Riau, momentum yang tepat bagi Rakyat Riau untuk menguji para calon gubernur, Rakyat perlu bukti bukan janji.***


Bagus Santoso, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Riau


Sumber : riaupos.co

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN