PEKANBARU [ArtikelKeren] NEWS - Masalah kabut asap di Bumi Lancang Kuning tampaknya tidak pernah berakhir. Setelah Juni lalu Provinsi Riau di bawah sorotan akibat kabut asap yang mempengaruhi negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, kini kembali bencana asap terjadi. Sebuah menyeluruh, sebanyak 297 tempat diamati Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru.
Kepala Badan Manajemen Bencana Daerah (BPBD) Riau Said Saqlul Amri mengatakan, kali ini dengan tim terpadu bergerak cepat untuk memadamkan kebakaran hutan, di Pelalawan. Dua helikopter dikerahkan untuk memadamkan paling sering ditemukan di daerah-daerah hotspot itu.
"Dua helikopter dikerahkan, satu untuk air boomber. Yang lain untuk memantau hotspot yang ada," ujar Saqlul setelah menghadiri rapat koordinasi dengan tim manajemen kebakaran hutan di kantor Gubernur Riau, Selasa (27/8 / 2013).
BPBD, kata Saqlul terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dan bekerja sama untuk memadamkan api. Apalagi dengan kabut asap akibat kebakaran hutan sumber Kabupaten / Kota. "Selain itu, kabut asap telah menyebar ke seluruh bagian Riau," katanya.
Menurut dia, fokus utama dari pemadam kebakaran di Pelalawan, karena daerah ini paling banyak ditemukan titik panas di Riau. Namun demikian, tetap memantau kebakaran hutan di daerah lain.
Ketika ditanya berapa lama baku tembak berlangsung, Saqlul yakin pekerjaan ini akan bertindak sampai kondisi kabut di Riau, benar-benar hilang. "Sedikitnya, sampai Oktober mendatang kami masih bekerja," ulasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, berdasarkan pengamatan BMKG Pekanbaru, ditemukan 297 titik panas di Riau. Dari ratusan hotspot, paling sering ditemukan di Pelalawan, yaitu sebanyak 151 kebakaran.
Kepala Badan Manajemen Bencana Daerah (BPBD) Riau Said Saqlul Amri mengatakan, kali ini dengan tim terpadu bergerak cepat untuk memadamkan kebakaran hutan, di Pelalawan. Dua helikopter dikerahkan untuk memadamkan paling sering ditemukan di daerah-daerah hotspot itu.
"Dua helikopter dikerahkan, satu untuk air boomber. Yang lain untuk memantau hotspot yang ada," ujar Saqlul setelah menghadiri rapat koordinasi dengan tim manajemen kebakaran hutan di kantor Gubernur Riau, Selasa (27/8 / 2013).
BPBD, kata Saqlul terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dan bekerja sama untuk memadamkan api. Apalagi dengan kabut asap akibat kebakaran hutan sumber Kabupaten / Kota. "Selain itu, kabut asap telah menyebar ke seluruh bagian Riau," katanya.
Menurut dia, fokus utama dari pemadam kebakaran di Pelalawan, karena daerah ini paling banyak ditemukan titik panas di Riau. Namun demikian, tetap memantau kebakaran hutan di daerah lain.
Ketika ditanya berapa lama baku tembak berlangsung, Saqlul yakin pekerjaan ini akan bertindak sampai kondisi kabut di Riau, benar-benar hilang. "Sedikitnya, sampai Oktober mendatang kami masih bekerja," ulasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, berdasarkan pengamatan BMKG Pekanbaru, ditemukan 297 titik panas di Riau. Dari ratusan hotspot, paling sering ditemukan di Pelalawan, yaitu sebanyak 151 kebakaran.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.