PEKANBARU [ArtikelKeren] NEWS - Pemerintah Provinsi terus mendorong PT Riau Petroleum sebagai perusahaan daerah yang bergerak dibidang Minyak dan Gas (Migas) untuk berupaya merebut pengelolaan blok Siak. Meskipun harus bersaing dengan perusahahaan migas raksasa lainnya seperti PT Pertamina, PT Medco dan PT Chevron Pasific Indonesia yang juga telah mengutarakan ketertarikannya mengelola ladang minyak tersebut.
Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Riau, Burhanuddin mengatakan, sejauh ini dokumen persyaratan sebagai peserta lelang terbuka Blok Siak yang habis masa kontrak November nanti sudah lengkap dan telah diserahkan ke Kementerian ESDM di Jakarta untuk dilakukan proses verifikasi.
"Kemarin saya sudah panggil manajemen PT Riau Petroleum, dan saya sudah menanyakan progres pengajuan dokumen lelang untuk Blok Siak tersebut. Dan saat ini dokumen tersebut masih dalam tahap verifikasi di Kementerian ESDM untuk diterbitkan Joint Study," ujarnya.
Disinggung mengenai perusahaan migas yang berposisi sebagai kompetitor PT Riau Petroleum, pria yang akrab disapa Boy ini mengaku sangat banyak. Apalagi perusahaan yang ikut lelang Blok Siak ini merupakan perusahaan bonafit. Sebut saja PT CPI, PT Medco dan PT Pertamina.
"Memang kalau melihat dari segi pengalaman, perusahaan yang ikut lelang ini rata-rata cukup berpengalaman. Tetapi itu saja tentu tidak cukup. Kita berharap Pemerintah Pusat itu memperhatikan semangat otonomi daerah itu sendiri, bagaimana potensi didaerah itu dikelola oleh daerah, dan perusahaan daerah kita mampu untuk itu," jelasnya.
Boy mencontohkan pengelolaan Blok langgak oleh PT SPR dan Blok Buatan yang dikelola oleh PT Bumi Siak Pusako. "Jadi kita harus berkaca dari apa yang sudah kita lakukan, dan kita sangat serius untuk blok siak ini," tandasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Blok Siak masih memiliki cadangan sebesar 10.000 MSTB (Million Standar Ton Barrel) terdiri dari empat areal wilayah potensial. Yakni Rohil, Kampar, Bengkalis dan Rohul. Dengan potensi yang sudah terlihat saat ini ada di Rohil dengan 39 sumur dan Kampar 22 sumur.
Potensi di dua Kabupaten tersebut, lanjut Burhanuddin sebesar 2.500 barel per hari, dimana 60 persen berada di Rohil dan 40 persen berada di Kampar. "Artinya, potensi Migas di blok Siak ini sangat menjanjikan, jika itu dikelola daerah, tentu sangat besar pengaruhnya terhadap daerah itu sendiri," tegasnya.(Dian Alhadi)
Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Riau, Burhanuddin mengatakan, sejauh ini dokumen persyaratan sebagai peserta lelang terbuka Blok Siak yang habis masa kontrak November nanti sudah lengkap dan telah diserahkan ke Kementerian ESDM di Jakarta untuk dilakukan proses verifikasi.
"Kemarin saya sudah panggil manajemen PT Riau Petroleum, dan saya sudah menanyakan progres pengajuan dokumen lelang untuk Blok Siak tersebut. Dan saat ini dokumen tersebut masih dalam tahap verifikasi di Kementerian ESDM untuk diterbitkan Joint Study," ujarnya.
Disinggung mengenai perusahaan migas yang berposisi sebagai kompetitor PT Riau Petroleum, pria yang akrab disapa Boy ini mengaku sangat banyak. Apalagi perusahaan yang ikut lelang Blok Siak ini merupakan perusahaan bonafit. Sebut saja PT CPI, PT Medco dan PT Pertamina.
"Memang kalau melihat dari segi pengalaman, perusahaan yang ikut lelang ini rata-rata cukup berpengalaman. Tetapi itu saja tentu tidak cukup. Kita berharap Pemerintah Pusat itu memperhatikan semangat otonomi daerah itu sendiri, bagaimana potensi didaerah itu dikelola oleh daerah, dan perusahaan daerah kita mampu untuk itu," jelasnya.
Boy mencontohkan pengelolaan Blok langgak oleh PT SPR dan Blok Buatan yang dikelola oleh PT Bumi Siak Pusako. "Jadi kita harus berkaca dari apa yang sudah kita lakukan, dan kita sangat serius untuk blok siak ini," tandasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Blok Siak masih memiliki cadangan sebesar 10.000 MSTB (Million Standar Ton Barrel) terdiri dari empat areal wilayah potensial. Yakni Rohil, Kampar, Bengkalis dan Rohul. Dengan potensi yang sudah terlihat saat ini ada di Rohil dengan 39 sumur dan Kampar 22 sumur.
Potensi di dua Kabupaten tersebut, lanjut Burhanuddin sebesar 2.500 barel per hari, dimana 60 persen berada di Rohil dan 40 persen berada di Kampar. "Artinya, potensi Migas di blok Siak ini sangat menjanjikan, jika itu dikelola daerah, tentu sangat besar pengaruhnya terhadap daerah itu sendiri," tegasnya.(Dian Alhadi)
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.