JAKARTA [ArtikelKeren] NEWS - Himpunan Pelajar Mahasiswa Riau (Hipemari) mendukung upaya Pemerintah Daerah di Riau untuk mengelola ladang minyak blok Siak yang akan habis masa kontraknya oleh PT Chevron pada November mendatang.
Jika blok Siak ini dikelola oleh Pemda melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)nya, maka akan banyak keuntungan yang diraih. Selain akan meraup Dana Bagi Hasil (DBH), Pemprov dan Pemkab/Pemko juga akan memperoleh deviden dari pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan.
"Peluang kerja bagi putra dan putri daerah juga semakin terbuka dengan dikelolanya blok Migas oleh BUMD,"ujar Ketua Hipermari Adi Armin di Jakarta, Selasa (9/7/2013).
Untuk merebut pengelolaan blok Migas Siak itu, Amin menyatakan siap bersama-sama dengan Pemda dan masyarakat untuk merebut blok-blok Minyak dan Gas Bumi (Migas), wilayah kerja Provinsi Riau terkait Blok Siak yang akan berakhir kontraknya dengan PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) pada 27 November 2013 nanti.
"Kami sepakat ke depan blok-blok Migas yang masa kontraknya berakhir harus diberikan dan dikelala 100 persen oleh daerah Riau lewat perusahaan Migas-nya,"katanya.
Armin berharap pemerintah pusat tidak lagi meragukan kemampuan perusahaan daerah dan sumber daya manusia yang dimiliki Riau khususnya perusahaan BUMD-nya untuk mengelola blok-blok Migas. "Saya pikir BUMD di Riau sudah mampu mengelola sendiri blok Migas di Riau," ujarnya.
Sementara Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Naryanto menyatakan pemerintah masih terus membahas tentang pengelolaan masa depan blok Siak, apakah tetap dikelola oleh CPI atau diberikan pengelolaannya oleh perusahaan nasional atau BUMD.
"Belum ada perkembangan terbaru, masih dalam pembahasan, "katanya seraya mengatakan pihaknya telah menerima pengajuan perpanjangan kontrak oleh PT CPI dan proposal dari beberapa perusahan untuk mendapatkan blok tersebut.(bambang s/MRnetwork)
Jika blok Siak ini dikelola oleh Pemda melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)nya, maka akan banyak keuntungan yang diraih. Selain akan meraup Dana Bagi Hasil (DBH), Pemprov dan Pemkab/Pemko juga akan memperoleh deviden dari pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan.
"Peluang kerja bagi putra dan putri daerah juga semakin terbuka dengan dikelolanya blok Migas oleh BUMD,"ujar Ketua Hipermari Adi Armin di Jakarta, Selasa (9/7/2013).
Untuk merebut pengelolaan blok Migas Siak itu, Amin menyatakan siap bersama-sama dengan Pemda dan masyarakat untuk merebut blok-blok Minyak dan Gas Bumi (Migas), wilayah kerja Provinsi Riau terkait Blok Siak yang akan berakhir kontraknya dengan PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) pada 27 November 2013 nanti.
"Kami sepakat ke depan blok-blok Migas yang masa kontraknya berakhir harus diberikan dan dikelala 100 persen oleh daerah Riau lewat perusahaan Migas-nya,"katanya.
Armin berharap pemerintah pusat tidak lagi meragukan kemampuan perusahaan daerah dan sumber daya manusia yang dimiliki Riau khususnya perusahaan BUMD-nya untuk mengelola blok-blok Migas. "Saya pikir BUMD di Riau sudah mampu mengelola sendiri blok Migas di Riau," ujarnya.
Sementara Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Naryanto menyatakan pemerintah masih terus membahas tentang pengelolaan masa depan blok Siak, apakah tetap dikelola oleh CPI atau diberikan pengelolaannya oleh perusahaan nasional atau BUMD.
"Belum ada perkembangan terbaru, masih dalam pembahasan, "katanya seraya mengatakan pihaknya telah menerima pengajuan perpanjangan kontrak oleh PT CPI dan proposal dari beberapa perusahan untuk mendapatkan blok tersebut.(bambang s/MRnetwork)
Sumber : halloriau
Editor : Ananda Donie
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.