PEKANBARU [ArtikelKeren] NEWS -Para kepala sekolah (Kepsek) dan Dinas Pendidikan (Disdik) diminta mengantisipasi terulangnya kasus buku pelajaran mengandung 'unsur pornograpgy' seperti yang pernah terjadi tahun sebelumnya. Peran aktiv para penggerak pendidikan itu sangat berpengaruh untuk menghindari tercorengnya dunia pendidikan karena kasus serupa.
''Menghindari terjadinya kejadian buku pelajaran 'berbau porno,' kita berharap Disdik dan Kepsek di Riau pro aktif melakukan pemantaun terhadap buku-buku yang didistribusi kepada anak didik. Jangan sampai terjadi di Provinsi Riau,'' ujar pengamat pendidikan Riau, Miko Lesmana, Jumat (12/7/2013).
Ia mengatakan pemantauan memang tidak sepenuhnya diserahkan kepada Disdik dan Kepsek, tetapi hendaknya juga diharapkan andil semua elemen masyarakat serta orang tua agar mengawasi berkemungkinan beredarnya buku-buku tersebut di Riau.
''Buku-buku yang demikian bisa merusak moral dan akhlak generasi muda dimasa mendatang. Perang orang tua sangat diharapkan untuk memantau buku-buku pelajaran. Jika beredar, Disdik dan Kepsek harus bertanggungjawab,'' sebutnya.
Miko juga pengurus Dewan Pendidikan ini mengatakan, apalagi sudah ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, dalam ini bertanggungjawab penuh adalah pihak sekolah atas masuknya kontens porno didalam buku pelajaran yang dikonsumsi siswa. Sebab, yang menseleksi lebih duluan adalah pihak sekolah.
''Kan yang mengorder buku-buku itu biasanya pihak sekolah. Yang artinya lebih dahulu menyeleksi sebelum menerima buku-buku tersebut sebagai bahannya pengajaran. Karena itu, sudah semestinya buku yang demikian tidak bisa masuk di sekolah. Sebagai penanggungjawab awal, tentunya Kepsek,'' terang Miko.
Dikesempatan itu Miko juga menegaskan, selain minta pada Kepsek sebagai yang bertanggungjawab. Juga diharapkan pada penulis maupun penerbit buku memiliki beban yang sama. Sehingganya, peredaran buku-buku seperti itu dapat dihentikan atau dilarang peredarannya. Karena ini merusak generasi muda. (*)
''Menghindari terjadinya kejadian buku pelajaran 'berbau porno,' kita berharap Disdik dan Kepsek di Riau pro aktif melakukan pemantaun terhadap buku-buku yang didistribusi kepada anak didik. Jangan sampai terjadi di Provinsi Riau,'' ujar pengamat pendidikan Riau, Miko Lesmana, Jumat (12/7/2013).
Ia mengatakan pemantauan memang tidak sepenuhnya diserahkan kepada Disdik dan Kepsek, tetapi hendaknya juga diharapkan andil semua elemen masyarakat serta orang tua agar mengawasi berkemungkinan beredarnya buku-buku tersebut di Riau.
''Buku-buku yang demikian bisa merusak moral dan akhlak generasi muda dimasa mendatang. Perang orang tua sangat diharapkan untuk memantau buku-buku pelajaran. Jika beredar, Disdik dan Kepsek harus bertanggungjawab,'' sebutnya.
Miko juga pengurus Dewan Pendidikan ini mengatakan, apalagi sudah ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, dalam ini bertanggungjawab penuh adalah pihak sekolah atas masuknya kontens porno didalam buku pelajaran yang dikonsumsi siswa. Sebab, yang menseleksi lebih duluan adalah pihak sekolah.
''Kan yang mengorder buku-buku itu biasanya pihak sekolah. Yang artinya lebih dahulu menyeleksi sebelum menerima buku-buku tersebut sebagai bahannya pengajaran. Karena itu, sudah semestinya buku yang demikian tidak bisa masuk di sekolah. Sebagai penanggungjawab awal, tentunya Kepsek,'' terang Miko.
Dikesempatan itu Miko juga menegaskan, selain minta pada Kepsek sebagai yang bertanggungjawab. Juga diharapkan pada penulis maupun penerbit buku memiliki beban yang sama. Sehingganya, peredaran buku-buku seperti itu dapat dihentikan atau dilarang peredarannya. Karena ini merusak generasi muda. (*)
Sumber : halloriau
Editor : Ananda Donie
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.