Ketiganya adalah warga Banjar Dinas Taman, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Mereka tewas setelah sempat dirawat di RSUD Buleleng pada Minggu (12/1) dan Selasa (14/1).
Adnyana membeli arak itu dari seorang pedagang di Banjar Dinas Beji, Desa Munduk.
Setelah menenggak arak, Minggu (12/1) sore, Adnyana ambruk. Nyawanya tak bisa diselamatkan. Sekitar 19.00, dia mengembuskan nafas terakhirnya.
Nah, pihak keluarga tak ada yang tahu bahwa penyebab kematian itu adalah arak Bali yang dibeli Adnyana sendiri. Sebab, saat acara megabagan (berjaga di rumah orang meninggal), arak Bali milik Adnyana dikeluarkan sebagai suguhan tamu para pelayat.
Rudi Alam dan Gede Sutha Arjawa yang ikut melayat turut meminum arak itu. Entah terlalu banyak atau apa dua orang itu ikut ambruk. Selasa (14/1) dinihari keduanya dilarikan ke RSUD Buleleng.
Sayang, nyawa kedua Rudi dan Sutha juga tak bisa diselamatkan. Rudi dan Sutha mati menyusul Adnyana. Aparat kepolisian Polsek Banjar pun hinga kini masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.