"Risiko terpapar virus H5N1 sangat kecil. Ini bukanlah flu musiman, ini kasus yang terisolasi," katanya kepada BBC, Kamis (9/1).
H5N1 menginfeksi saluran pernapasan bagian bawah di paru-paru sehingga menyebabkan pneumonia yang mematikan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah mengatakan sulit untuk mentransfer virus tersebut dari manusia ke manusia. Namun ketika seseorang terjangkit, peluang hidupnya hanya sekitar 60 persen.
Pada insiden terbaru ini, orang yang terinfeksi menunjukkan gejala flu dalam penerbangan Air Canada dari Beijing menuju Vancouver pada 27 Desember lalu.
Ambrose mengatakan pemerintah Kanada akan bekerja sama dengan otoritas China dalam kasus tersebut.
Menurut WHO, antara 2003 dan Desember 2013 tercatat ada 648 kasus infeksi H5N1 pada manusia di 15 negara, 384 di antaranya meninggal dunia. Para pakar mengatakan jika virus H5N1 berubah dan menjadi mudah tersebar antar manusia, konsekuensinya terhadap kesehatan publik akan sangat serius. Selain H5N1, ada virus flu burung jenis baru H7N9 yang dianggap menjadi ancaman serius oleh WHO. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.