Para ahli menemukan Serelaksin, versi sintetik dari hormon relaksin, dapat menyelamatkan orang dengan kondisi gagal jantung akut dari kematian. Gagal jantung merupakan kondisi yang dialami 900.000 orang di Inggris. Kondisi tersebut terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh.
Ketika kondisi tersebut terjadi, tubuh mengkompensasikannya dengan meningkatkan denyut jantung dan menyempitkan pembuluh darah untuk meningkatkan tekanan darah. Sayangnya, jika dilakukan dalam waktu yang lama, stres pada jantung pun meningkat.
Saat jantung menjadi kurang efisien, darah lebih banyak memusat pada pembuluh di sekitar paru-paru. Namun tekanan yang meningkat memicu pecahnya pembuluh darah, sehingga paru-paru pun dipenuhi cairan yang menyebabkan kesulitan bernapas, kelelahan, dan pembengkakan.
Pengobatan yang umum yang selama ini digunakan seperti beta blockers dan ACE inhibitor, bekerja dengan mengurangi stres pada jantung, misalnya dengan menurunkan tekanan darah. Ini dapat memperbaiki gejala, namun tidak untuk kondisi yang sebenarnya. Inilah yang memicu perkembangan dari gagal jantung akut.
Dalam kondisi mengancam jiwa tersebut, idealnya pasien harus segera dilarikan ke rumah sakit dalam waktu 30 menit. Sayangnya, 30 persen dari pasien gagal jantung akut terlambat dibawa ke rumah sakit sehingga membuat kondisi tersebut lebih mematikan daripada serangan jantung.
Sementara itu, para peneliti berpendapat pengobatan dengan hormon relaksin dapat memperbaiki kondisi tersebut. Hormon relaksin merupakan hormon yang kadarnya meningkat secara drastis saat kehamilan untuk melindungi jantung ibu dari stres. Diketahui, tekanan darah ibu hamil meningkat 20-50 persen untuk mendistribusikan aliran darah pada janin di plasenta. Ini artinya kerja jantung menjadi 30 persen lebih berat.
Relaksin membantu membuka pembuluh darah dan mengurangi tekanan darah, mengurangi ketegangan pada jantung. Selain itu, hormon ini juga memperbaiki fungsi ginjal, menghilangkan sisa-sisa metabolisme dari darah.
Studi menemukan, Serelaksin mengurangi laju gagal jantung akut hingga sepertiganya (37 persen) dibandingkan dengan pengobatan konvensional seperti ACE inhibitor. "Serelaksin tampaknya dapat membantu jantung itu sendiri, tidak seperti pengobatan sebelumnya yang hanya memperbaiki gejalanya saja. Ini bisa jadi pengobatan baru yang menjanjikan bagi pasien gagal jantung akut," ujar Martin Cowie, profesor kardiologi di Imperial College London, yang tidak terlibat dalam penelitian.
Menurut Cowie, pengobatan sebelumnya mengabaikan respons alami jantung jika tidak memompa darah secara benar. Sementara Serelaksin berkerja tersinkronisasi dengan tubuh. Kendati demikian, belum jelas bagaimana Serelaksin bekerja untuk mengurangi stres pada jantung, dan diperlukan penelitian lanjutan untuk membuat hormon tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.