JAKARTA [ArtikelKeren] NEWS - Ketua DPD RI, Irman Gusman menyatakan bahwa proses demokrasi di Indonesia yang sudah berlangsung 15 tahun perlu ditelaah. Alasannya, demokrasi yang dipraktikkan justru menjauhkan masyarakat dari cita-cita dan harapan reformasi.
"Sekilas, terlihat proses demokrasi di Indonesia sangat meriah dengan pemberian hak kepada rakyat untuk memilih pemimpin secara langsung. Namun secara kualitas, demokrasi Indonesia di bawah Timor Leste," kata Irman Gusman, di lobi gedung DPR, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (24/12).
Mengutip hasil survei majalah The Economist terhadap 150 negara pada tahun 2013, Irman menyebut kualitas demokrasi Indonesia menduduki peringkat 53. "Kualitas demokrasi Indonesia berada di bawah negara Timor Leste yang menduduki peringkat 43. Sementara Indonesia di peringkat 53," ujar Irman Gusman.
Di atas Timor Leste, lanjutnya, peringkat dalam hal kualitas berdemokrasi dihuni negara-negara yang sudah lama berdemokrasi seperti Australia di peringkat 6, Inggris (16), Kores Selatan (29), Israel (37), India (38), dan Brazil (44).
Irman menyebut posisi kualitas demokrasi Indonesia itu akan cenderung menurun karena sistem politik yang ada hingga saat ini masih berkutat pada prosedural saja sementara tingkat partisipasi pemilih di pemilihan umum justru semakin turun. Misalnya pada Pemilu 2004 yang diikuti 24 partai politik dengan 148 juta pemilih di daftar pemilih tetap (DPT), yang menggunakan hak pilihnya hanya 124,45 juta orang atau pada kisaran 84,09 persen. "Sedangkan dalam Pemilu 2009 yang diikuti 38 partai politik, dari DPT 171,26 juta yang menggunakan hak pilihnya 121,58 juta atau 70,99 persen. Menjelang Pemilu 2014 mendatang, hampir semua lembaga survei memprediksi partisipasi publik akan semakin menurun. Gejala tersebut akan mendorong kualitas politik Indonesia akan semakin turun," urai peserta konvensi calon presiden di Partai Demokrat (PD) itu. (ak27)
"Sekilas, terlihat proses demokrasi di Indonesia sangat meriah dengan pemberian hak kepada rakyat untuk memilih pemimpin secara langsung. Namun secara kualitas, demokrasi Indonesia di bawah Timor Leste," kata Irman Gusman, di lobi gedung DPR, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (24/12).
Mengutip hasil survei majalah The Economist terhadap 150 negara pada tahun 2013, Irman menyebut kualitas demokrasi Indonesia menduduki peringkat 53. "Kualitas demokrasi Indonesia berada di bawah negara Timor Leste yang menduduki peringkat 43. Sementara Indonesia di peringkat 53," ujar Irman Gusman.
Di atas Timor Leste, lanjutnya, peringkat dalam hal kualitas berdemokrasi dihuni negara-negara yang sudah lama berdemokrasi seperti Australia di peringkat 6, Inggris (16), Kores Selatan (29), Israel (37), India (38), dan Brazil (44).
Irman menyebut posisi kualitas demokrasi Indonesia itu akan cenderung menurun karena sistem politik yang ada hingga saat ini masih berkutat pada prosedural saja sementara tingkat partisipasi pemilih di pemilihan umum justru semakin turun. Misalnya pada Pemilu 2004 yang diikuti 24 partai politik dengan 148 juta pemilih di daftar pemilih tetap (DPT), yang menggunakan hak pilihnya hanya 124,45 juta orang atau pada kisaran 84,09 persen. "Sedangkan dalam Pemilu 2009 yang diikuti 38 partai politik, dari DPT 171,26 juta yang menggunakan hak pilihnya 121,58 juta atau 70,99 persen. Menjelang Pemilu 2014 mendatang, hampir semua lembaga survei memprediksi partisipasi publik akan semakin menurun. Gejala tersebut akan mendorong kualitas politik Indonesia akan semakin turun," urai peserta konvensi calon presiden di Partai Demokrat (PD) itu. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.