JAKARTA [ArtikelKeren] NEWS - Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat, Waras Wasisto, mengajak masyarakat menjadikan perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 sebagai momentum peningkatan toleransi antarumat beragama.
Hal tersebut perlu dilakukan, karena toleransi antarumat beragama menurutnya, merupakan bagian penting dalam melestarikan azas Bhineka Tunggal Ika.
"Jadi jelang Natal dan tahun baru ini kita harus mampu menyatu dalam satu kesatuan satu bangsa, bahasa dan satu negara Indonesia. Apa pun suku kita, apa pun bahasa kita dan apa pun budaya kita, haruslah tetap bersatu dalam kebersamaan" ujar Waras di Jakarta, Selasa (24/12).
Waras menyerukan hal tersebut, karena akhir-akhir ini ia melihat nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat, mulai terkikis dan mengalami degradasi. Akibatnya, semboyan Bhineka Tunggal Ika luntur dalam pemahaman dan pengamalan di tengah masyarakat.
"Kita tak ingin melihat lagi berbagai konflik muncul seperti tahun-tahun sebelumnya terjadi seperti di Poso, Ambon dan Sampang yang mengatasnamakan agama. Konflik yang mengatasnamakan agama ini telah menimbulkan terjadinya disintegrasi (perpecahan) bangsa" ujarnya.
Ia menilai, disintegrasi terjadi disebabkan beberapa faktor. Mulai dari masalah ketidakadilan di bidang ekonomi, politik, sosial, agama, budaya dan ikatan primordial. "Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang taat dengan hukum dan undang-undang, setiap masyarakat harus berperan menjaga keutuhaan berbangsa dan bernegara, menjaga keharmonisan berkehidupan dan bermasyarakat. Kita patut mengucapkan selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2014," katanya. (ak27)
Hal tersebut perlu dilakukan, karena toleransi antarumat beragama menurutnya, merupakan bagian penting dalam melestarikan azas Bhineka Tunggal Ika.
"Jadi jelang Natal dan tahun baru ini kita harus mampu menyatu dalam satu kesatuan satu bangsa, bahasa dan satu negara Indonesia. Apa pun suku kita, apa pun bahasa kita dan apa pun budaya kita, haruslah tetap bersatu dalam kebersamaan" ujar Waras di Jakarta, Selasa (24/12).
Waras menyerukan hal tersebut, karena akhir-akhir ini ia melihat nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat, mulai terkikis dan mengalami degradasi. Akibatnya, semboyan Bhineka Tunggal Ika luntur dalam pemahaman dan pengamalan di tengah masyarakat.
"Kita tak ingin melihat lagi berbagai konflik muncul seperti tahun-tahun sebelumnya terjadi seperti di Poso, Ambon dan Sampang yang mengatasnamakan agama. Konflik yang mengatasnamakan agama ini telah menimbulkan terjadinya disintegrasi (perpecahan) bangsa" ujarnya.
Ia menilai, disintegrasi terjadi disebabkan beberapa faktor. Mulai dari masalah ketidakadilan di bidang ekonomi, politik, sosial, agama, budaya dan ikatan primordial. "Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang taat dengan hukum dan undang-undang, setiap masyarakat harus berperan menjaga keutuhaan berbangsa dan bernegara, menjaga keharmonisan berkehidupan dan bermasyarakat. Kita patut mengucapkan selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2014," katanya. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.