Terkait dengan tempat dan lokasi pementasan, disebutkan Pembantu Ketua III Eriyanto Hadi ada delapan titik. Di antaranya, Kabupaten Siak, Sungai Pakning-Bengkalis, Dumai, Bangko Pusako-Rohil, Meranti, Kuansing, Kampar, Lipat Kain dan Sungai Pagar. Dikatakannya juga dalam agenda tersebut dipecah menjadi dua tim. Satu tim bergerak ke wilayah Riau pesisir dan satu tim lagi ke Riau daratan.
"Karya-karya dibawakan berupa karya tari, teater, musik dan pembacaan sastra yang semuanya merupakana hasil dari karya mahasiswa," jelas Eriyanto.
Eriyanto menyebutkan STSR adalah satu-satunya sekolah seni yaang ada di Riau. Keberadaannya sangat berperan penting guna menggali, mengembangkan seni dan budaya Melayu yang ada di Riau. Dalam hal itu, keberadaannya juga perlu diperkenalkan lewat pagelaran dan tampilan-tampilan karya dari mahasiswa ke hadapan khalayak umum.
"Disamping itu, program ini juga dalam rangka menunjukkan bahwa mahasiswa STSR mampu menghasilkan karya yang layak untuk diapresiasikan kepada masyarakat dan melatih mental-mental mahasiswa dalam dunia seni pertunjukan," jelas Eriyanto.
Hal yang terpenting lainnya kata Eriyanto adalah setidaknya dengan penampilan mahasiwa, dapat pula mereka berbagi pengalaman dengan masyarakat di tempat kunjungan tersebut di mana hal itu sekaligus membuktikan bahwa seni dan budaya perlu kita kembangkan karena dengan seni budayalah kita bisa menemukan identitas negeri kita.
"Apalagi kita ketahui, di daerah-daerah Riau, banyak sekali ragam seni budaya yang bisa dikembangkan ke depannya. Banyak sekali kekayaan tradisi yang perlu digali keberadaaannya. Dengan agenda serupa inilah kemudian saya berharap akan terjadi pertemuan budaya yang kiranya dapat saling memberikan manfaat kepada kita semua," tutup Eriyanto. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.