Sebelumnya, Jumat (29/11) korban sempat diketahui terjun ke Sungai Siak dan hingga sekarang belum ditemukan.
Salah seorang relawan Basarnas Indra mengatakan, hingga Ahad (1/12) timnya masih belum menemukan korban dan terus melakukan penyisiran hingga radius 1 Kilometer dari lokasi korban melompat.
‘’Bersama warga dan pihak kepolisian kita terus melakukan pencarian dengan speedboat. Selain di sungai, warga juga banyak mencari di bantaran-bantaran,’’ jelasnya.
Kapolsek Sektor Kawasan Pelabuhan (SKP) AKP Hendrizal Gani SH MSi ketika dikonfirmasi melalui Kanit Serse Iptu R Sihite mengatakan, dari keterangan pihak keluarganya, korban bunuh diri diduga dalam kondisi sakit di bagian kepalanya dan sering stres.
‘’Tindakan sementara ini adalah melakukan pemantauan dan pencarian dengan berkoordinasi dengan Basarnas. Setiap jamnya juga akan dilakukan patroli di wilayah perairan hingga korban ditemukan,’’ jelasnya.
Informasi yang dirangkum di lapangan, orang pertama yang melihat tindakan korban terjun ke Sungai Siak adalah Jogi, tetangga korban, yang kebetulan sedang berada di tempat kejadian (TKP) sore itu.
‘’Waktu itu saya lihat kakek berjalan mondar-mandir, tiba-tiba saja selang beberapa menit kakek itu telah terjun ke sungai,’’ ujar Yogi.
Mendapati hal tersebut, Yogi langsung melaporkannya ke Polsek Sektor Kawasan Pelabuhan (SKP) dan pihak keluarganya. Salah satu anak korban bernama Ermiwati (38) anak kelima korban yang ditemui dilokasi pencarian mengatakan, bapaknya sering mengeluh sakit kepala beberapa waktu belakangan ini.
‘’Bapak sering sakit kepala. Kadang bapak sering mengeluhkan itu,’’ ujar Ermiwati. (ak27/rp)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.