[ArtikelKeren] HEALTH FOOD - Gula dan garam merupakan dua jenis zat makanan yang kerap kali diimbau untuk dibatasi konsumsinya karena dampaknya yang buruk bagi kesehatan. Namun segala zat gizi yang sehat pun bukan berarti sehat saat dikonsumsi dalam jumlah besar.
Menurut pakar diet dari New York, Cynthia Sass, meskipun suatu jenis nutrisi penting artinya bagi tubuh, namun jika dikonsumsi secara berlebihan bukan berarti lebih baik. Sass menuturkan lima zat gizi penting yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan karena risiko yang mungkin ditimbulkannya :
1. Asam lemak omega-3
Jenis lemak sehat ini diketahui dapat melawan inflamasi di dalam tubuh yang memicu penuaan dan penyakit. Selain itu, penelitian menunjukkan, asam lemak omega-e juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, depresi, dan menjaga kesehatan kulit dan otak.
Hanya saja, sebuah penelitian baru mengatakan, terlalu banyak mengonsumsi zat gizi ini dapat berdampak negatif pada sistem imun dan mengganggu kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi. "Untuk menghindarinya, konsultasikan pola makan Anda pada ahli, khususnya saat Anda merasa perlu minum suplemen omega-3," tandas Sass.
2. Vitamin C
Untuk memperkuat daya tahan tubuh, vitamin C kerap menjadi andalan. Vitamin C juga dapat menjaga kesehatan tulang, gigi, pembuluh darah, dan kulit. Selain itu, vitamin ini juga bermanfaat untuk mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan arthritis.
Kendati demikian, sebaiknya orang dewasa tidak mengonsumsinya lebih dari 2.000 mg per hari. Karena jika berlebihan, vitamin C akan memicu kembung, gangguan pencernaan, diare, mual, muntah, heartburn, sakit kepala, insomnia, dan pembentukan batu ginjal.
3. Seng
Seng ditemukan di setiap sel dalam tubuh. Mineral ini penting untuk mendukung fungsi imun, sekaligus penglihatan, penciuman, perasa yang sehat, meregulasi gula darah, metabolisme, penyembuhan, dan menjaga fungsi tiroid.
Batas mengonsumsi seng adalah 40 mg per hari. Kelebihan mengonsumsinya dapat menyembabkan efek samping seperti gangguan pencernaan, rasa besi dalam mulut, pusing, sakit kepala, kelelahan, keringat berlebihan, kehilangan kordinasi otot, intoleransi alkohol, dan halusinasi.
4. Besi
Besi merupakan zat gizi yang penting karena salah satu penyusun sel darah merah yang membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hanya saja, kelebihan zat besi dapat menyebabkan konstipasi, menganggu penyerapan vitamin C, terlebih ketika sudah memasuki usia menopause, hanya sedikit sekali zat besi yang bisa dikeluarkan tubuh. Batas aman mengonsumsi besi adalah 45 mg untuk orang dewasa. Maka jika Anda minum suplemen besi, sebaiknya tidak minum melebihi dosis.
5. Kalsium
Jika mendengar kalsium, kebanyakan dari kita pasti berpikir tulang. Ya, tulang memang bagian tubuh yang mengandung 99 persen kalsium dalam tubuh menusia. Kalsium juga dibutuhkan untuk fungsi jantung, saraf, dan otot. Zat gizi ini juga membantu menyeimbangkan asam di dalam tubuh.
Karena pentingnya zat gizi ini, tak sedikit pula orang yang mengonsumsi secara berlebihan. Padahal mengonsumsi lebih dari 2.500 mg sebelum usia 50 dan 2.000 setelah usia 51 dapat memicu gangguan ginjal seperti pembentukan batu ginjal. Kelebihan kalsium juga dapat berakibat konstipasi dan mengganggu penyerapan zat besi dan seng. (health)
Menurut pakar diet dari New York, Cynthia Sass, meskipun suatu jenis nutrisi penting artinya bagi tubuh, namun jika dikonsumsi secara berlebihan bukan berarti lebih baik. Sass menuturkan lima zat gizi penting yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan karena risiko yang mungkin ditimbulkannya :
1. Asam lemak omega-3
Jenis lemak sehat ini diketahui dapat melawan inflamasi di dalam tubuh yang memicu penuaan dan penyakit. Selain itu, penelitian menunjukkan, asam lemak omega-e juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, depresi, dan menjaga kesehatan kulit dan otak.
Hanya saja, sebuah penelitian baru mengatakan, terlalu banyak mengonsumsi zat gizi ini dapat berdampak negatif pada sistem imun dan mengganggu kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi. "Untuk menghindarinya, konsultasikan pola makan Anda pada ahli, khususnya saat Anda merasa perlu minum suplemen omega-3," tandas Sass.
2. Vitamin C
Untuk memperkuat daya tahan tubuh, vitamin C kerap menjadi andalan. Vitamin C juga dapat menjaga kesehatan tulang, gigi, pembuluh darah, dan kulit. Selain itu, vitamin ini juga bermanfaat untuk mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan arthritis.
Kendati demikian, sebaiknya orang dewasa tidak mengonsumsinya lebih dari 2.000 mg per hari. Karena jika berlebihan, vitamin C akan memicu kembung, gangguan pencernaan, diare, mual, muntah, heartburn, sakit kepala, insomnia, dan pembentukan batu ginjal.
3. Seng
Seng ditemukan di setiap sel dalam tubuh. Mineral ini penting untuk mendukung fungsi imun, sekaligus penglihatan, penciuman, perasa yang sehat, meregulasi gula darah, metabolisme, penyembuhan, dan menjaga fungsi tiroid.
Batas mengonsumsi seng adalah 40 mg per hari. Kelebihan mengonsumsinya dapat menyembabkan efek samping seperti gangguan pencernaan, rasa besi dalam mulut, pusing, sakit kepala, kelelahan, keringat berlebihan, kehilangan kordinasi otot, intoleransi alkohol, dan halusinasi.
4. Besi
Besi merupakan zat gizi yang penting karena salah satu penyusun sel darah merah yang membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hanya saja, kelebihan zat besi dapat menyebabkan konstipasi, menganggu penyerapan vitamin C, terlebih ketika sudah memasuki usia menopause, hanya sedikit sekali zat besi yang bisa dikeluarkan tubuh. Batas aman mengonsumsi besi adalah 45 mg untuk orang dewasa. Maka jika Anda minum suplemen besi, sebaiknya tidak minum melebihi dosis.
5. Kalsium
Jika mendengar kalsium, kebanyakan dari kita pasti berpikir tulang. Ya, tulang memang bagian tubuh yang mengandung 99 persen kalsium dalam tubuh menusia. Kalsium juga dibutuhkan untuk fungsi jantung, saraf, dan otot. Zat gizi ini juga membantu menyeimbangkan asam di dalam tubuh.
Karena pentingnya zat gizi ini, tak sedikit pula orang yang mengonsumsi secara berlebihan. Padahal mengonsumsi lebih dari 2.500 mg sebelum usia 50 dan 2.000 setelah usia 51 dapat memicu gangguan ginjal seperti pembentukan batu ginjal. Kelebihan kalsium juga dapat berakibat konstipasi dan mengganggu penyerapan zat besi dan seng. (health)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.