[ArtikelKeren] NEWS - Harga elpiji tiga kilogram terus meroket atau merangkak naik. Jika harga sebelumnya sudah naik menjadi Rp16.000 per tabung, awal pekan ini kembali naik menjadi Rp17.000 pertabung. Sementara harga normalnya Rp14.000 per tabungnya.
Naiknya elpiji tiga kilogram tersebut rata-rata terjadi di tingkat eceran. Padahal elpiji subsidi tersebut dilarang keras dijual melebihi Rp14.000. Kepala Seksi (Kasi) Meterologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Mega Miko, kepada Riau Pos mengatakan, harga eceran tabung gas elpiji tiga kilogram yang sudah ditetapkan pemerintah sebesar Rp14.000.
Dengan harga sebesar itu penjual sudah mendapatkan untung sekitar Rp1.200 per tabungnya. ‘’Harga eceran tertinggi (HET) gas tiga kilo Rp14.000 per tabung. Harga tersebut sudah menjadi ketetapan pemerintah, karena elpiji tiga kilo diperentukan bagi masyarakat ekonomi miskin,’’ ujar Miko kepada Riau Pos, kemarin.
Terkait kenaikan harga elpiji tiga kilogram tersebut sudah diketahui Disperindag Pekanbaru. Itu diketahui berdasarkan pantauan harga yang insten dilakukan Disperindag. Meski sudah mengetahui beberapa pengecer menjual elpiji 3 kilogram melebih HET, tetapi seperti belum ada tindakan tegas dari Disperindag. Seperti melakukan penarikan atau menyita atau bahkan memberikan pembinaan. Miko mengatakan terkait pengawasan tidak semua merupakan tanggungjawab Disperindag. Tetapi untuk pengawasan elpiji tiga kilogram banyak yang harus terlihat, baik pemerintah, Pertamina, Polri maupun masyarakat. ‘’Pengawasan itu tanggungjawab kita semua,’’ ungkapnya.
Dampak kenaikan harga elpiji tiga kilogram tersebut cukup dikeluhkan warga miskin. Menurut Siti warga Sukajadi, naiknya harga elpiji tiga kilogram tersebut sudah berlangsung lebih dari dua pekan terkahir. Untuk ukuran dia, harga Rp17.000 tersebut sangat memberatkan perekonomiannya. Dia berharap pemerintah tidak diam saja melihat kondisi tidak normalnya harga elpiji tiga kilo tersebut dan mampu menurunkan kembali harga. ‘’Sepertinya pemerintah tak melakukan tugasnya, pengawasannya seperti apa. Harusnya mereka dapat mengetahui dan mencari solusinya, jangan diabiarkan penjual menjual dengan harga yang melebih HET. Itukan namanya sudah menyalahi ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah,’’ kata wanita itu.
Berdasatkan data Disperindag Pekanbaru, kenaikan harga elpiji subsidi tersebut sudah terjadi tiga kali. Pernah naik sampai Rp14.500, kemudian naik menjadi Rp16.000 dan kini naik menjadi Rp17.000 per tabungnya. Kenaikan harga elpiji tersebut menurut penjual eceran sudah terjadi dari tingkat sub distribusi. ‘’Di agen dinaikkan, kita juga ikut naikkan harganya,’’ ungkap Dani penjual eceran elpiji di Sukajadi.
Naiknya elpiji tiga kilogram tersebut rata-rata terjadi di tingkat eceran. Padahal elpiji subsidi tersebut dilarang keras dijual melebihi Rp14.000. Kepala Seksi (Kasi) Meterologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Mega Miko, kepada Riau Pos mengatakan, harga eceran tabung gas elpiji tiga kilogram yang sudah ditetapkan pemerintah sebesar Rp14.000.
Dengan harga sebesar itu penjual sudah mendapatkan untung sekitar Rp1.200 per tabungnya. ‘’Harga eceran tertinggi (HET) gas tiga kilo Rp14.000 per tabung. Harga tersebut sudah menjadi ketetapan pemerintah, karena elpiji tiga kilo diperentukan bagi masyarakat ekonomi miskin,’’ ujar Miko kepada Riau Pos, kemarin.
Terkait kenaikan harga elpiji tiga kilogram tersebut sudah diketahui Disperindag Pekanbaru. Itu diketahui berdasarkan pantauan harga yang insten dilakukan Disperindag. Meski sudah mengetahui beberapa pengecer menjual elpiji 3 kilogram melebih HET, tetapi seperti belum ada tindakan tegas dari Disperindag. Seperti melakukan penarikan atau menyita atau bahkan memberikan pembinaan. Miko mengatakan terkait pengawasan tidak semua merupakan tanggungjawab Disperindag. Tetapi untuk pengawasan elpiji tiga kilogram banyak yang harus terlihat, baik pemerintah, Pertamina, Polri maupun masyarakat. ‘’Pengawasan itu tanggungjawab kita semua,’’ ungkapnya.
Dampak kenaikan harga elpiji tiga kilogram tersebut cukup dikeluhkan warga miskin. Menurut Siti warga Sukajadi, naiknya harga elpiji tiga kilogram tersebut sudah berlangsung lebih dari dua pekan terkahir. Untuk ukuran dia, harga Rp17.000 tersebut sangat memberatkan perekonomiannya. Dia berharap pemerintah tidak diam saja melihat kondisi tidak normalnya harga elpiji tiga kilo tersebut dan mampu menurunkan kembali harga. ‘’Sepertinya pemerintah tak melakukan tugasnya, pengawasannya seperti apa. Harusnya mereka dapat mengetahui dan mencari solusinya, jangan diabiarkan penjual menjual dengan harga yang melebih HET. Itukan namanya sudah menyalahi ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah,’’ kata wanita itu.
Berdasatkan data Disperindag Pekanbaru, kenaikan harga elpiji subsidi tersebut sudah terjadi tiga kali. Pernah naik sampai Rp14.500, kemudian naik menjadi Rp16.000 dan kini naik menjadi Rp17.000 per tabungnya. Kenaikan harga elpiji tersebut menurut penjual eceran sudah terjadi dari tingkat sub distribusi. ‘’Di agen dinaikkan, kita juga ikut naikkan harganya,’’ ungkap Dani penjual eceran elpiji di Sukajadi.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.