[ArtikelKeren] HEALTH FITNES - Olahraga tak dipungkiri merupakan salah satu faktor penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Namun, bagi pemilik kadar kolesterol tinggi, olahraga bisa menjadi hal yang berbahaya, khususnya olahraga berat yang membuat jantung bekerja lebih keras.
Pakar kesehatan metabolik dan endokrin dari Departemen Penyakit Dalam Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Em Yunir, SpPD, KEMD, mengatakan, olahraga berat bisa berbahaya bagi pemilik kadar kolesterol tinggi yang sudah memiliki penumpukan plak di pembuluh darahnya. Pasalnya, olahraga berat meningkatkan kerja jantung dan meningkatkan risiko plak terlepas dari pembuluh darah.
Plak yang terlepas, imbuhnya, akan terbawa dalam aliran darah dan berpotensi menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil dan membuatnya pecah. Pecahnya pembuluh darah di otak akan berakibat stroke dan jika di jantung akan berakibat serangan jantung.
"Biasanya tumpukan lemak (plak) ada pembuluh darah yang lebih besar dan saat terbawa ke pembuluh darah yang ukurannya lebih kecil akan menyumbat," paparnya saat ditemui Rabu (12/9/2013) di Jakarta.
Yunir menjelaskan, pada saat keadaan tidak berolahraga, plak di pembuluh darah tidak akan sampai menyumbat aliran darah meskipun mempersempit ukuran pembuluh. Ketika jantung bekerja lebih keras, aliran darah akan berlangsung lebih deras dan meningkatkan risiko plak untuk terlepas.
Karena itu, olahraga yang disarankan untuk pemilik kolesterol tinggi adalah olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang. "Berjalan dan berenang bisa jadi pilihan," kata Yunir.
Kolesterol merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskular, khususnya kolesterol "jahat" yang dikenal dengan istilah low density lipoprotein (LDL). Kolesterol "jahat" akan membuat plak di pembuluh darah yang lama-lama akan menyumbat aliran darah yang membuat pembuluh darah rentan pecah.
Risiko penyakit kardiovaskular bisa ditekan dengan menjaga kadar kolesterol tetap normal. Angka kolesterol yang normal berbeda pada setiap orang, bergantung pada seberapa banyak seseorang memiliki faktor risiko, seperti keturunan, pola makan, kebiasaan merokok, atau usia.
Secara umum, kadar kolesterol yang normal ialah kurang dari 200 mg/dl (total), dengan kadar LDL kurang dari 100 mg/dl, kadar HDL atau kolesterol baik di atas 60 mg/dl, dan kadar trigliserida kurang dari 150 mg/dl.
Kolesterol tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala sehingga diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadarnya dalam tubuh.
Pakar kesehatan metabolik dan endokrin dari Departemen Penyakit Dalam Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Em Yunir, SpPD, KEMD, mengatakan, olahraga berat bisa berbahaya bagi pemilik kadar kolesterol tinggi yang sudah memiliki penumpukan plak di pembuluh darahnya. Pasalnya, olahraga berat meningkatkan kerja jantung dan meningkatkan risiko plak terlepas dari pembuluh darah.
Plak yang terlepas, imbuhnya, akan terbawa dalam aliran darah dan berpotensi menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil dan membuatnya pecah. Pecahnya pembuluh darah di otak akan berakibat stroke dan jika di jantung akan berakibat serangan jantung.
"Biasanya tumpukan lemak (plak) ada pembuluh darah yang lebih besar dan saat terbawa ke pembuluh darah yang ukurannya lebih kecil akan menyumbat," paparnya saat ditemui Rabu (12/9/2013) di Jakarta.
Yunir menjelaskan, pada saat keadaan tidak berolahraga, plak di pembuluh darah tidak akan sampai menyumbat aliran darah meskipun mempersempit ukuran pembuluh. Ketika jantung bekerja lebih keras, aliran darah akan berlangsung lebih deras dan meningkatkan risiko plak untuk terlepas.
Karena itu, olahraga yang disarankan untuk pemilik kolesterol tinggi adalah olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang. "Berjalan dan berenang bisa jadi pilihan," kata Yunir.
Kolesterol merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskular, khususnya kolesterol "jahat" yang dikenal dengan istilah low density lipoprotein (LDL). Kolesterol "jahat" akan membuat plak di pembuluh darah yang lama-lama akan menyumbat aliran darah yang membuat pembuluh darah rentan pecah.
Risiko penyakit kardiovaskular bisa ditekan dengan menjaga kadar kolesterol tetap normal. Angka kolesterol yang normal berbeda pada setiap orang, bergantung pada seberapa banyak seseorang memiliki faktor risiko, seperti keturunan, pola makan, kebiasaan merokok, atau usia.
Secara umum, kadar kolesterol yang normal ialah kurang dari 200 mg/dl (total), dengan kadar LDL kurang dari 100 mg/dl, kadar HDL atau kolesterol baik di atas 60 mg/dl, dan kadar trigliserida kurang dari 150 mg/dl.
Kolesterol tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala sehingga diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadarnya dalam tubuh.
Sumber : Healthday News
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.