PEKANBARU [ArtikelKeren] NEWS - Bank Indonesia (BI) menyebut, Riau diuntungkan akibat bencana nasional kabut asap yang berlangsung satu bulan keamrin. Berdasarkan kajian BI, terdapat lonjakan transaksi arus uang sebesar Rp75 miliar dan peningkatan pengobatan di rumah sakit selama masa tanggap darurat nasional yang berakhir pada 6 Juli lalu.
"Hasil kajian kami menemukan justru kabut asap kebakaran hutan dan lahan itu menguntungkan Riau. Selama operasi masa tanggap darurat dilaksanakan, terdapat sekitar Rp75 miliar uang yang digelontorkan di Provinsi Riau," kata Kepala Tim Ekonomi Moneter BI Perwakilan Riau Abdul Madjid Ikram di Pekanbaru, Jumat (26/7/2013).
Dari temuan BI, lanjut Madjid, tidak terdapat satu pun kebakaran hutan dan lahan yang melanda perkebunan sawit produktif. Hal serupa juga tidak terjadi di perkebunan hutan tanaman industri (HTI) di Riau yang luasnya mencapai sekitar 1,8 juta hektare.
"Kami juga melakukan penelusuran terhadap kebakaran hutan dan lahan itu. Hasilnya tidak ada kebakaran yang terjadi di kebun sawit produktif dan perkebunan akasia di Riau. Itu artinya, secara ekonomi kebakaran hutan dan lahan tidak menganggu industri di Riau," ungkap Madjid.
Dia menambahkan, pelaksanaan operasi penanggulangan bencana kabut asap yang melibatkan berbagai intansi gabungan seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, dan tim SAR berhasil mendongkrak arus uang yang dilepas di daerah Riau.
"Berapa besar biaya yang dihabiskan untuk menanggulangi kabut asap. Semua uang itu dihabiskan di Riau," ujarnya. (Krisman/MRNetwork)
"Hasil kajian kami menemukan justru kabut asap kebakaran hutan dan lahan itu menguntungkan Riau. Selama operasi masa tanggap darurat dilaksanakan, terdapat sekitar Rp75 miliar uang yang digelontorkan di Provinsi Riau," kata Kepala Tim Ekonomi Moneter BI Perwakilan Riau Abdul Madjid Ikram di Pekanbaru, Jumat (26/7/2013).
Dari temuan BI, lanjut Madjid, tidak terdapat satu pun kebakaran hutan dan lahan yang melanda perkebunan sawit produktif. Hal serupa juga tidak terjadi di perkebunan hutan tanaman industri (HTI) di Riau yang luasnya mencapai sekitar 1,8 juta hektare.
"Kami juga melakukan penelusuran terhadap kebakaran hutan dan lahan itu. Hasilnya tidak ada kebakaran yang terjadi di kebun sawit produktif dan perkebunan akasia di Riau. Itu artinya, secara ekonomi kebakaran hutan dan lahan tidak menganggu industri di Riau," ungkap Madjid.
Dia menambahkan, pelaksanaan operasi penanggulangan bencana kabut asap yang melibatkan berbagai intansi gabungan seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, dan tim SAR berhasil mendongkrak arus uang yang dilepas di daerah Riau.
"Berapa besar biaya yang dihabiskan untuk menanggulangi kabut asap. Semua uang itu dihabiskan di Riau," ujarnya. (Krisman/MRNetwork)
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.