Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Jumat, 19 Juli 2013

Agar Gizi Tidak Hilang, Hindari Masak Terlalu Lama

Jumat, Juli 19, 2013 By Unknown No comments

Agar Gizi Tidak Hilang, Hindari Masak Terlalu Lama
[ArtikelKeren] HEALTH CONCERNS - Cukup banyak masakan khas Indonesia yang semakin bertambah lezat setelah dipanaskan berkali-kali. Beberapa masakan juga perlu proses pemasakan yang lama, sebut saja rendang, gudeg, kari, dan masih banyak lagi.

Padahal proses memasak yang terlalu lama akan mengakibatkan hilangnya sebagian besar kandungan gizi dari makanan sehingga dalam jangka panjang hal itu menimbulkan risiko kurang gizi.

Staf ahli dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pinky Saptandari mengatakan, budaya sangat kental mempengaruhi kebiasaan masyarakat Indonesia, termasuk pola makan. Pinky menilai, secara umum masyarakat Indonesia menyukai makanan yang "dihangatkan" kembali dianggap lebih enak.

"Bahkan sayur sisa dicampur dengan sayur sisa lainnya bisa jadi makanan baru," ujarnya dalam Nutritalk yang diadakan oleh Sarihusada di Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Bahan makanan memiliki zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Sementara proses memasak sedikit banyak dapat mengurangi kandungan zat gizi makanan.

Namun di sisi lain, proses memasak juga dibutuhkan untuk menambah cita rasa masakan, dan yang lebih penting menghilangkan mikroorganisme berbahaya yang mungkin terbawa dalam bahan pangan.

Karena itu, teknik memasak menjadi hal yang penting. Terutama untuk bahan-bahan pangan tertentu yang memiliki kandungan vitamin dan mineral, seperti sayuran. Sedikit saja terkena panas, kandungan tersebut bisa saja ada yang hilang, apalagi jika terlalu lama terkena panas.

Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor Made Astawan mengatakan, untuk memperoleh kandungan vitamin dan mineral yang optimal dalam sayuran maka ada baiknya sayuran dimakan dalam keadaan segar. Namun perlu juga untuk memperhatikan mikroorganisme dan pestisida yang mungkin ada bersamanya.

Menurut Made, dengan teknik pencucian yang benar, mikroorganisme dan pestisida bisa hilang. Meskipun tidak semua pestisida bisa langsung hilang dengan dicuci.

Maka ia menyarankan, untuk memilih bahan pangan yang menggunakan pestisida non-sistemik. Artinya pestisida yang digunakan hanya pada permukaan sayuran, bukan masuk ke dalam tubuh sayuran.

Sumber : health.kompas

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN