Dalam studi tersebut, para peneliti asal Inggris melakukan analisa terhadap 60 wanita dewasa yang menggunakan stimulasi virtual sehingga menurunkan tinggi pandangan. Artinya, di dalam percobaan tersebut, peserta studi memiliki tinggi badan yang lebih pendek dalam sebuah perjalanan virtual.
Para peserta "dibawa" untuk berjalan-jalan di jalan bawah tanah di London. Pada perjalanan pertama, tinggi peserta tidak dikurangi, namun pada perjalanan kedua, tinggi mereka dikurangi sekitar 25 cm.
Peserta pun diminta untuk memberikan komentar pengalamannya untuk kedua perjalanan virtual mereka. Mereka melaporkan, ada peningkatkan perasaan negatif seperti merasa tidak mampu, rendah diri, dan tidak disukai di perjalanan kedua.
Mereka juga menunjukkan peningkatan perasaan paranoia terhadap orang-orang yang berada di sekelilingnya dalam perjalanan virtual. Faktanya, sebagian besar peserta tidak menyadari bahwa tinggi badannya dikurangi di perjalanan yang kedua.
Peneliti mengatakan, perjalanan virtual dapat mewakili pejalanan di kehidupan sebenarnya. Peserta pun kebanyakan berlaku sama seperti realita. Mereka mencatat, peserta cenderung mudah curiga sehingga memicu mereka mengalami paranoia di tubuh yang lebih pendek.
"Ini menunjukkan, rasa curiga yang berlebihan pada orang lain secara langsung membentuk perasaan negatif pada diri sendiri," ujar ketua studi Daniel Freeman, profesor di University of Oxford. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.