Pernyataan ini disampaikan Pengamat Politik Universitas Nusa Cendana, Kupang, Rudy Rohi. Menurutnya, stigma partai pendukung poligami dan kasus korupsi menyebabkan pemilih akan meninggalkan PKS.
"Ada potensi besar PKS akan ditinggalkan para pemilih. Bukan hanya ditinggalkan pemilih laki-laki, tapi juga pemilih perempuan," kata Rudy ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (23/1).
Rudy mengatakan, faktor yang menyebabkan PKS akan ditinggalkan sebagian besar pemilihnya dalam Pemilu 2014 karena kegagalan aktor-aktor politik di partai itu mempertahankan citra.
"Sejak awal aktor-aktor politik di PKS memakai standar tinggi sebagai partai yang bermoral. Tentu saja persoalan poligami dan korupsi menenggelamkan itu semua," kata Rudy.
Ia mencontohkan kasus-kasus yang menjadi penyebab PKS akan ditinggalkan sebagian besar pemilihnya adalah korupsi yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan poligami yang dilakukan Presiden PKS saat ini, Anis Matta.
Sejak dua kasus itu mencuat, kata Rudy, dirinya belum melihat PKS melancarkan strategi atau terobosan politik baru yang tujuannya berupaya untuk menghapus citra buruk atau negatif yang melekat di partai itu saat ini.
"PKS harus berani keluar dari isu sensitif dan tidak populis, serta membutuhkan terobosan-terobosan yang populis. Sebab, dalam jangka pendek Pemilu 2014 akan dilakukan," tambah Rudy.
Sebelumnya, Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk menjelaskan, isu poligami adalah isu yang sensitif dan tidak populis bagi PKS. Menurutnya, isu poligami tidak menguntungkan bagi posisi politik PKS karena hanya bisa diterima oleh segelintir kalangan.
Namun, kata Hamdi, poligami tidak diterima oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memandang negatif hal tersebut. Oleh karena itu, kata Hamdi, politisi atau partai seperti PKS yang sangat permisif terhadap poligami tidak akan dipilih oleh masyarakat dalam pemilu nanti.
"Sangat merugikan bagi posisi politik PKS dalam Pemilu 2014 karena poligami adalah isu yang sangat tidak populer di masyarakat," kata Hamdi. Saat ini, menurut Hamdi, stigma partai korupsi dan poligami terhadap PKS begitu lekat di masyarakat, sehingga kedua hal itu dapat mengubur mimpi partai itu menambah suara dalam Pemilu 2014.
Rudy memperkirakan, PKS tidak hanya akan ditinggalkan oleh masyarakat yang simpatik dengan partai itu dalam pemilu sebelumnya. PKS, lanjutnya, bakal ditinggalkan juga oleh simpul-simpul nonkader yang sebelumnya menjadi pengumpul suara atau vote getter. "Ketika terungkap mengenai poligami dan korupsi, masyarakat indonesia yang melakonlis bakal menganggap aktor-aktor politik PKS itu melakukan kebohongan. Saya juga menyakini aktor-aktor tertentu di PKS yang semacam jadi vote getter bakal meninggalkan PKS," katanya. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.