Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Jumat, 24 Januari 2014

Berdoa, Ikhtiar dan Tawakkal

Jumat, Januari 24, 2014 By Unknown No comments

Oleh : Zulher


[ArtikelKeren] OPINI - Maha Pengasih dan Maha Penyayang-Nya Allah Subhanahuwata’ala. Rabbul ‘alamin telah menghamparkan bumi untuk kehidupan. Planet bumi, berbeda dengan planet-planet lainnya.

Hingga kini, belum ada satu pengetahuan pun yang dapat memastikan bahwa ada planet lain selain planet bumi yang cocok untuk kehidupan makhluk hidup seumpama kesempurnaan kehidupan di bumi.

Sungguh, Maha Besar Allah yang dengan keagungan-Nya telah menghamparkan bumi untuk kehidupan seluruh makhluk hidup; manusia, hewan dan tumbuhan. Tiga komponen makhluk hidup tersebut saling berinteraksi. Menciptakan keseimbangan bumi yang luar biasa.

Allah menyediakan dan menghamparkan bumi di antaranya adalah untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan memproduksi.

Dia jadikan di hamparan bumi ini serba mudah sebagai suatu nikmat yang harus diingat dan disyukuri. Manfaatkanlah kehidupan bumi untuk kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia menuju kebahagiaan akhirat. Seimbangkan seluruh hasil usaha yang didapat untuk akhirat.

Dalam Surat Ali Imran ayat 92, Allah SWT berfirman: “Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfaqkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu infaqkan, maka Allah sungguh mengetahuinya.”

Satu di antara profesi yang dilakoni manusia dalam menopang kehidupannya di bumi adalah pertanian. Sebagian ulama berpendapat, bahwa berkebun dan bercocok tanam merupakan di antara profesi yang mulia.

Mengutip pendapat Imam An-Nawawi, profesi paling baik dilakukan seorang hamba adalah pekerjaan yang dilakukan dengan tangannya.

Maka, sesungguhnya pertanian merupakan di antara profesi terbaik karena mencakup tiga hal. Yakni; pertama, pekerjaannya dilakukan dengan tangan. Kedua, dalam pertanian terdapat tawakkal. Dan, ketiga, memberikan manfaat yang umum bagi manusia, binatang dan burung.

Bercocok tanam atau berkebun, sangat dianjurkan oleh baginda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “jika seorang muslim menanam sebuah pohon atau berkebun, kemudian buahnya dimakan manusia, binatang, atau lainnya, maka itu bernilai sedekah bagi yang menanamnya” (HR Muslim).

Berkonotasi sama, Rasulullah SAW juga bersabda, “tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman atau menaburkan benih, kemudian dimakan oleh burung atau manusia, melainkan dia itu baginya merupakan sedekah” (HR Bukhari dan Muslim).

Tegasnya, berkebun dianjurkan ajaran Islam disebabkan membawa manfaat yang luar biasa. Begitu mulianya berkebun sebagai profesi usaha.

Disabdakan Rasulullah Muhammad SAW, “sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma, maka apabila dia mampu menanam sebelum terjadi kiamat, maka hendaklah dia menanamnya”.

Begitulah sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Ahmad, Imam Ath-Thayalishi, Imam Bukhari dan Ibnul Arabi dari Hisyam bin Yazid dari Anas radhiallahu’anhu.

Sabda Rasulullah SAW tersebut memberi makna akan pentingnya bercocok tanam. Sebagaimana dimafhum, di zaman Nabi kebunnya para sahabat yang usahanya berkebun adalah perkebunan kurma.

Tentang sabda Rasulullah SAW tersebut, Syaikh Al-Albani radhiallahu’anhu menjelaskan, bahwa hadits tersebut menyiratkan pesan yang cukup dalam agar seseorang memanfaatkan masa hidupnya untuk menanam sesuatu yang dapat dinikmati oleh orang-orang sesudahnya, hingga pahalanya mengalir hingga hari kiamat.

Berkebun, tentu tidak sembarang berkebun. Perlu ilmu dan keahlian. Memerlukan ikhtiar atau usaha yang sungguh-sungguh. Seluruh upaya tersebut disertai dengan iringan doa.

Selanjutnya, setelah berdoa yang dibarengi dengan usaha yang optimal, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, kewajiban sebagai seorang hamba tentu saja berusaha.

Dalam konteks ikhtiar, tentu saja perkebunan yang dibangun adalah dengan penuh kesungguhan. Lakukan cara-cara berkebun yang baik.

Mulai dari cara pembukaan lahan, pemilihan bibit yang baik, pemeliharaan yang sempurna dan cara serta masa panen yang tepat. Intinya, berkebun dengan sungguh-sungguh.

Tidak asal-asalan dan bukan karena ikut-ikutan. Setelah itu, untuk keselamatan perkebunan berikut hasil produksinya, bertawakkallah kepada Allah Subhanahuwata’ala. Bagaimanapun, seluruh hasil yang didapat tentu sangat ditentukan oleh ketetapan Allah SWT.

Maka, ikhtiar dan doa dengan sikap tawakkal kepada Allah SWT, merupakan kunci sukses dalam berkebun. Kesungguhan dalam berkebun dan sikap tawakkal, akan membuat petani-pekebun menyerahkan segala hasil yang diperoleh hanya kepada Allah SWT, Rabnya semesta alam.

Tawakkal tentu saja bermakna kepasrahan seorang hamba kepada Rabbul’alamin Allah SWT, yang disertai dengan segala daya upaya dalam mematuhi, setia dan menunaikan segala perintah-Nya.

Setiap hamba yang mempunyai sikap tawakkal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan keberhasilan. Dan, apabila mengalami kegagalan, hamba tersebut akan merasa ikhlas tanpa merasa berputus asa dan larut dalam kesedihan.

Hamba yang tawakkal, dalam keikhlasannya akan istiqomah dalam bersikap, bahwa segala ketetapan yang diberikan Allah, itulah keputusan yang terbaik baginya.

Semua kita, tentu sangat berharap dan mendamba kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Perlu diingat, jangan sampai sifat hubbundunya (dalam pengertian terlalu mencintai dunia) dapat “meninabobokan” sehingga melalaikan akan tujuan akhir kehidupan seorang hamba.

Bahwa sebenarnyalah, tujuan akhir kehidupan yang hendak dicapai adalah kebahagiaan akhirat. Semua kita tentu sangat memahami, bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara dan merupakan jalan menuju kehidupan sebenarnya; yakni kekal abadinya kehidupan di akhirat kelak.

Tentu juga, kita sama-sama mafhum —dan paparan tulisan ini hanya untuk saling berwasiat pada kebenaran— bahwa kunci untuk mendapatkan kebahagiaan dunia adalah dengan memfokuskan diri pada kebahagiaan akhirat. Bila kebahagiaan akhirat yang menjadi tujuan, insya Allah kesejahteraan dunia akan mengikutserta.

Sebaliknya, jangan harap akan mendapatkan kebahagiaan akhirat, bila semata-mata yang dituju hanyalah kebahagiaan dunia.

Tak jarang, banyak hamba-hamba Tuhan yang disebabkan sikap hubbundunya malah terjerumus dalam jebakan “tipuan” dunia sehingga mengabaikannya dan melupakannya terhadap akhirat. Maka, sangat pantaslah bila kita senantiasa dianjurkan berdoa kepada sang Khaliq untuk meraih kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat.

Duhai seluruh saudaraku para petani-pekebun, jadikanlah seluruh perkebunan yang dibangun dan diusahakan dengan jerih payah untuk mewujudkan kesejahteraan dunia dan kebahagiaan akhirat.

Artinya, bekerja seperti berkebun merupakan anjuran agama. Akan tetapi, hal tersebut jangan sampai mengabaikan kepada tujuan akhir, yakni kebahagiaan akhirat. Jadikan berkebun sebagai ladang amal ibadah. Maka, kini, masih dalam bulan Rabiul’awal 1435 Hijriyah, sempena peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, mari jadikan sebagai momentum untuk kembali meluruskan niat bertani-berkebun kita yang sesuai tuntunan agama Islam.

Berdoa, berikhtiar dan bertawakkallah kepada Allah Subhanahuwata’ala. Hasil perkebunan yang didapat, jangan lupa untuk menyisihkannya sebagai amal ibadah guna mendapatkan kasih sayang Rabbul’alamin. Berkebun, janganlah sampai melalaikan kepada kewajiban dalam tatanan pengabdian kepada Ilahi.

Berkebun atau bercocok tanam adalah sebuah kenikmatan yang dicari dan didamba baik di dunia maupun di akhirat. Insya Allah, dengan niat bahwa bertani-berkebun adalah sebagai ibadah, Allah akan menjadikan usaha yang dilakukan sebagai usaha yang dirahmati dan diberkahi. Amin ya rabbal’alamin. Allahu a’lam bishshawab.***(ak27)



Zulher
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau


http://ak27protect.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN