[ArtikelKeren] NEWS - Bermain judi, kini, semudah mengakses internet. Bisa dirumah atau di warnet. Maka tak heran kini judi online mulai biasa di kalangan pelajar dan mahasiswa. Fenomena yang harus diatasi bersama
Gembira bukan kepalang ditunjukkan Awi (22), mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri Pekanbaru kepada empat teman kosnya di Jalan Garuda Sakti, Panam-Pekanbaru belum lama ini. Mahasiswa semester empat ini tampak sengaja menunjukkan ekspresi gembiranya itu. Sembari tertawa dengan kesan memanas-manasi, ia berkali-kali mengatakan "menang’’,’’ menang’’. Ia menang taruhan permainan tebak bola online dan sedang proses transfer ke rekeningnya sebesar Rp1,5 juta. Dapat duit segar lumayan, padahal modal taruhannya hanya Rp100 ribu.
Ketiga teman kos lainnya tidak seberuntung Awi. Adit, teman sekamar bahkan sejurusan Awi itu, kalah taruhan hingga Rp250 ribu. Melihat Awi terkesan mengejek dari cara gembiranya itu, Aditpun menyelutuk bahwa kemenangannya tidak sebanding dengan kekalahan yang dideritanya. ‘’Memangnya berapa kali sudah menang? baru sekali, kan, dan kalahnya sudah puluhan kali sampai-sampai uang kiriman habis buat taruhan semua. Ya sudahlah tak usah senang betul. Ayo, traktir saja aku makan. Uangku sudah habis. Dulu waktu aku menang, aku traktir kan,’’ kata Adit yang kemudian Awi pun tidak begitu tampak senang lagi sembari memikirkan sudah berapa puluh kali ia mengalami kekalahan.
Awi dan Adit dan dua teman satu kosnya memang terbiasa bermain internet untuk mencari bahan kuliah tapi terlebih banyak bermain game online bahkan taruhan online dalam bentuk permainan taruhan bola online, poker bahkan siji. Mereka hanya sebagian kecil dari ratusan bahkan ribuan mahasiswa hingga pelajar di Kota Pekanbaru serta Riau ini yang melakoni hal sama.
"Sudah umum bang taruhan online seperti ini. Banyak mahasiswa main judi online gini. Anak SMU bahkan SMP juga banyak. Yang namanya sekarang internet cuman untuk mencari bahan kuliah atau game, bosanlah. Iseng-iseng main judi onlinelah. Eh, rupanya banyak ketagihan. Saya juga begitu, kiriman kadang habis dalam hitungan hari. Setelah itu, hutang sana sini untuk makan. Ya, habis untuk game dan judi online itu. Efek menang dan hampir menang yang bikin ketagihan. Bahkan ada kawan saya yang sampai tak ingat lagi kuliah karena hari-harinya bermain judi online. Judi online sekarang bisa kapan aja. Kalau bola musiman, tapi kalau poker bisa tiap waktu. Apalagi kalu bisa akses maen kasino yang internasional, wah kalau beruntung bisa kaya mendadak,’’ ujar Awi dan Adit saling menimpali.
Pengamat IT yang juga dosen Fakultas Sains dan Teknologi Uniersitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim II Riau, Febi MKom mengutarakan, judi online merupakan salah satu implikasi negatif dari berkembangpesatnya teknologi dan mudah serta murahnya akses internet. Pornografi internet dan judi online dua hal masalah yang menurutnya perlu mendapat perhatian serius, baik dari aparatur penegak hukum, pemerintah maupun masyaarakat itu sendiri. Apakah tidak bisa langsung ditindak? Febi menyebutkan bisa tapi perlu keseriusan tapi memang sulit.
"Sebab judi online ini terorganisir dengan sangat rapi dan alamat IP nya berpindah-pindah sehingga tidak mudah terlacak. Apalagi kalau servernya berada di luar negeri, maka juridiksi hukum akan sulit menindaknya. Satu negara dengan negara lain tentu berbeda aturan hukum terkait judi, ada yang melegalkan ada pula yang mengharamkan seperti Indonesia. Tapi kalau aspek penipuan, penyalahgunaan, barangkali bisa disamaratakan bisa ditindak secara hukum di seluruh negara dan hal inilah yang biasanya dilakukan,’’ terangnya.
Judi online itu sendiri di Pekanbaru pengamatan Riau Pos sama semaraknya dengan berkembangnya game online dan akses pornografi. Akses situs pornografi dan judi online bisa diblokir oleh pemerintah jika melalui provider resmi. Tapi jika tidak menggunakan provider resmi atau jaringan internet lainnya, akses situs bisa dilakukan dengan bebas. Dan ini dengan mudah diakses di warnet-warnet yang tersebar sampai ke perumahan-perumahan masyarakat saat ini.
Keisengan para pelajar dan mahasiswa di Pekanbaru bermain judi online banyak akhirnya berbuah ketagihan. Salah seorang siswa salah satu SMU di Pekanbaru, Andi (bukan nama sebenarnya), mengutarakan bahwa ketagihannya bermain judi bola online dan sesekali poker diketahuinya saat bermain game online di warnet. Bermain judi bola online katanya saat ini cukup mudah, tinggal mendaftar dan jika tidak memiliki rekening sendiri, bisa menggunakan punya teman.
"Biasanya kami sama abang-abang mahasiswa ikutnya. Pake rekening dia. Tinggal tentukan taruhan, misalnya tebak skor atau pemenang di group. Kalau menang, tinggal ditransfer ke rekening. Pernah menang tebak skor, tapi tidak banyak, lumayanlah. Tapi sering kalah. Ingin tobat, tapi susah. Kalau ada uang dikasi orang tua atau abang, maen game online. Kalau tidak main judi online. Apalagi nanti piala dunia. Pasti bakal besar-besaran taruhannya,’’ ujar Andi.
Memang tidak sulit untuk mengakses permainan judi online seperti yang dikemukakan Andi. Selain bertanya kepada yang sudah terbiasa bermain judi online, mengetikkan tata cara bermain di mesin pencari situs sudah tersaji begitu banyak situs menjelaskan tata cara bermainnya. Umumnya bermain dengan cara mendaftar terlebih dahulu dan harus disertai mencantumkan nomor rekening untuk mentransfer uang ke bandar judi dan meuangkan jika menang taruhan.
Jikapun pemain kesulitan mendaftar atau ada kendala, situs judi onlinepun menyediakan layanan chatting online. Bukan itu saja, bagi pemula mendaftar atau sekedar ingin coba-coba, pemilik situs bahkan memberikan secara gratis uang virtual (tidak bisa diuangkan) yang bisanya nilainya 50 dolar AS. Setelah pemain mendaftar, ikut memasang taruhan, lalu tinggal menunggu hasil pertandingan bola. Jika menang, uang tinggal ditransfer ke rekening.
Berbeda dengan tata cara judi bola online, judi togel dimainkan sama halnya dengan togel kebanyakan di masyarakat. Menentukan pasangan angka yang dipilih dan pada waktu tertentu, sore atau malam, menunggu putaran angka yang keluar. Kegiatan judi togel online ini mirip dengan judi togel sungguhan, tapi bedanya tanpa memegang kertas pasangan angka. Sementara judi poker atau bermain judi kartu online, jika awalnya dulu menggunakan chip atau tidak langsung berupa uang, kini sudah tersaji di internet judi poker menggunakan uang langsung.
Artinya, bermain kartu dengan beberapa orang secara online dengan taruhan uang yang bisa diuangkan sewaktu-waktu dengan minimal nominal yang ditentukan bandar. Judi poker ini juga banyak dimainkan masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa saat ini.
Untuk mengungkap judi online dan mengetahui siapa saja pelaku judi online itu, Febi menyebutkan harus diketahui letak server atau mampu membobol bank data si pengelola situs. Dan pengungkapan seperti ini cukup sulit dilakukan. ‘’Kemampuan anak bangsa ini dalam teknologi internet sebenarnya begitu tinggi. Penegak hukum dan pemerintah harus mampu diatasnya. Artinya, jika ingin mengungkap jaringan judi online, terutama yang beroperasi di Indonesia, mesti mengup date kemampuan,’’ papar Febi.
Catatan Riau Pos, pengungkapan kasus judi online itu sendiri dikitehui pernah dilakukan Mabes Polri bersama Polda Kepri di Batam akhir tahun 2010 lalu. Tim Diterskrim Polda Kepri membekuk empat sindikat penjudi bola online beromset ratusan juta rupiah. Empat penjudi ditangkap. Dari tangan para tersangka yang diduga memiliki jaringan intenasional ini, polisi mengamankan uang tunai sedikitnya Rp7 juta, 12 unit ponsel, laptop, sejumlah buku tabungan, dan kartu ATM serta buku cek.
"Modusnya menggunakan informasi teknologi (IT). Anggota cukup berpengalaman untuk pengungkapan kasus seperti ini ,walau awalnya terkesan sulit terutama soal pembuktiannya,’’ ujar AKBP Wibowo kepada RPG ketika itu.
Dalam menjalankan operasinya, sang bandar membuka taruhan melalui internet. Untuk bisa bertaruh, para pemain harus melakukan registrasi terlebih dulu. Setelah itu, para petaruh memperoleh nomor personal identification number (PIN). ‘’Setelah dapat nomor PIN, petaruh bisa ikut berjudi. Semua transaksi keuangan perjudian ini melalui transfer ATM,’’ katanya.
Dalam pengembangan kasus selanjutnya hingga 2013, Polda Kepri menutup jaringan server judi bola online yang berada di lantai 3, gedung Coin Center, Sungai Panas, Kecamatan Batam Kota. Kota Batam merupakan salah satu server terbesar di Indonesia dan wilayah Asia.
Jaringan server SBOBET disinyalir menembus batas wilayah. Bahkan para peminat judi online dari Vietnam, Taiwan dan negara-negara lingkup asia tenggara jika ingin bermain judi ini harus masuk ke jaringan berdasarkan izin masuk dari server judi online SBOBET yang ada di Batam.
Dalam pengoperasian judi bola online ini, taruhan akan dimainkan tatkala ada pertandingan bola dimanapun didunia. Bahkan, tambahnya, pertandingan bola asia juga dimainkan, seperti liga-liga nasional Indonesia. Sehingga dari agen yang ingin masuk, meminta kepada server di Batam untuk membuka siaran bola yang disiarkan TV.
Harus Menjadi Perhatian Bersama
Persoalan judi online yang kini merebak di kalangan remaja dan mahasiswa Pekanbaru ini disayangkan oleh Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru, Dr Akbarizan. Menurutnya, hal ini mesti menjadi perhatian bersama sebab apapun bentuknya, baik judi secara langsung atau online, tetap haram hukumnya. Ia menilai, prinsip judi online sama halnya dengan judi yang berlaku di masyarakat atau secara langsung. ‘’Kalau judi togel itu kan sama saja, putarannya tidak disini. Disini (Pekanbaru, red) hanya pengumpulan uangnya saja. Kalau sekarang secara online, bisa langsung, tetap judi dan haram hukumnya dalam Islam,’’ ucapnya.
Dengan mulai merebak di kalangan remaja dan mahasiswa, ia mengutarakan harus menjadi perhatian bersama yaitu orang tua, pemerintah, aparat penegak hukum, termasuk para ulama. MUI katanya akan mencoba melacak perihal judi online di kalangan generasi muda itu dan akan melaporkannya kepada penegak hukum. ‘’Kita akan mencoba melacak menggunakan SDM yang dimiliki sejauh mana efeknya, bagaimana cara kerjanya. Kalau ada hasilnya, kita laporkan ke penegak hukum supaya ditindak,’’ paparnya.
Selain itu, kata Akbarizan, peran orang tua sangat penting mengontrol anaknya. Jangan dikira anak-anak ke internet hanya untuk mencari tugas atau bermain game. Padahal, potensi negatif banyak mengintai di balik internet itu. Dan nantinya, perlu juga bagi ulama dan ustad penceramah membekali diri terhadap persoalan ini agar bisa memberikan pemahaman kepada generasi muda bahaya judi online itu dan kepada orang tua untuk mencegahnya. ‘’Ini perlu juga diberitahu kepada ustad-ustad penceramah,’’ ucapnya.
Bagaimana dengan psikologi generasi muda yang bermain judi online dan apa dampak yang ditimbulkan? Psikolog Aida Malikha SPSi menilai, ketagihan pada remaja bermain judi online berawal dari iseng atau coba-coba. Kemudian dicoba dan pernah menang, ketagihanpun semakin menjadi-jadi. Padahal, sebut dia, jika telaah benar-benar, jumlah menang tidak akan pernah menyamai dengan kekalahan.
"Inilah letak bahayanya judi, ketagihan akibat pernah menang atau nyaris menang atau seakan-akan menang. Rasa penasaran dan ingin mencoba-ingin mencoba lagi membuat seseorang terpuruk semakin dalam. Sama halnya dengan judi online. Mula-mulanya seorang remaja bermain internet, lalu game online, lalu nampak beberapa orang bermain judi online, lalu dicoba dan akhirnya ketagihan. Ketagihan muncul tapi uang sudah habis, akhirnya jalan pintas, melakukan kejahatan seperti mencuri. Tidak akan pernah baik dampaknya jika sudah kecanduan judi,’’ terang Aida.
Bagaimana cara mengatasinya? Aida menyebutkan peran orang tua lagi-lagi dituntut untuk mengawasi anak dan memberi penyadaran. Dan juga, kesadaran remaja atau mahasiswa itu sendiri juga penting untuk tidak lagi bermain judi online. Sehingga kombinasi pengawasan orang tua dan kemauan si anak untuk tidak macam-macam berinternet, bisa membuat berhenti bermain judi online.
Lalu katanya, mengarahkan si anak atau kesadarannya sendiri untuk mencari aktivitas positif agar tidak ada waktu luang sehingga kegiatan negatif seperti judi online terabaikan. Bermain intertet untuk hal positif cukup membantu, tapi jikalau sampai kecanduan internet bisa mengara ke hal-hal negatif seperti halnya judi online atau pornografi.
"Setelah itu, barulah peran pemerintah dalam melakukan pengawasan. Kan situs judi online atau pornografi itu hanya bisa diakses dari Warnet sebab jika dari provider diblokir pemerintah. Makanya Warnet harus diawasi ketat. Satpol PP harus sering razia. Tegakkan aturan main terhadap warnet. Yang paling dasar, Warnet ditekankan tidak membolehkan siswa berseragam sekolah bermain di jam belajar. Atau bermain sampai tengah malam hingga tak pulang-pulang ke rumah,’’ tuturnya.*** (ak27)
Gembira bukan kepalang ditunjukkan Awi (22), mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri Pekanbaru kepada empat teman kosnya di Jalan Garuda Sakti, Panam-Pekanbaru belum lama ini. Mahasiswa semester empat ini tampak sengaja menunjukkan ekspresi gembiranya itu. Sembari tertawa dengan kesan memanas-manasi, ia berkali-kali mengatakan "menang’’,’’ menang’’. Ia menang taruhan permainan tebak bola online dan sedang proses transfer ke rekeningnya sebesar Rp1,5 juta. Dapat duit segar lumayan, padahal modal taruhannya hanya Rp100 ribu.
Ketiga teman kos lainnya tidak seberuntung Awi. Adit, teman sekamar bahkan sejurusan Awi itu, kalah taruhan hingga Rp250 ribu. Melihat Awi terkesan mengejek dari cara gembiranya itu, Aditpun menyelutuk bahwa kemenangannya tidak sebanding dengan kekalahan yang dideritanya. ‘’Memangnya berapa kali sudah menang? baru sekali, kan, dan kalahnya sudah puluhan kali sampai-sampai uang kiriman habis buat taruhan semua. Ya sudahlah tak usah senang betul. Ayo, traktir saja aku makan. Uangku sudah habis. Dulu waktu aku menang, aku traktir kan,’’ kata Adit yang kemudian Awi pun tidak begitu tampak senang lagi sembari memikirkan sudah berapa puluh kali ia mengalami kekalahan.
Awi dan Adit dan dua teman satu kosnya memang terbiasa bermain internet untuk mencari bahan kuliah tapi terlebih banyak bermain game online bahkan taruhan online dalam bentuk permainan taruhan bola online, poker bahkan siji. Mereka hanya sebagian kecil dari ratusan bahkan ribuan mahasiswa hingga pelajar di Kota Pekanbaru serta Riau ini yang melakoni hal sama.
"Sudah umum bang taruhan online seperti ini. Banyak mahasiswa main judi online gini. Anak SMU bahkan SMP juga banyak. Yang namanya sekarang internet cuman untuk mencari bahan kuliah atau game, bosanlah. Iseng-iseng main judi onlinelah. Eh, rupanya banyak ketagihan. Saya juga begitu, kiriman kadang habis dalam hitungan hari. Setelah itu, hutang sana sini untuk makan. Ya, habis untuk game dan judi online itu. Efek menang dan hampir menang yang bikin ketagihan. Bahkan ada kawan saya yang sampai tak ingat lagi kuliah karena hari-harinya bermain judi online. Judi online sekarang bisa kapan aja. Kalau bola musiman, tapi kalau poker bisa tiap waktu. Apalagi kalu bisa akses maen kasino yang internasional, wah kalau beruntung bisa kaya mendadak,’’ ujar Awi dan Adit saling menimpali.
Pengamat IT yang juga dosen Fakultas Sains dan Teknologi Uniersitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim II Riau, Febi MKom mengutarakan, judi online merupakan salah satu implikasi negatif dari berkembangpesatnya teknologi dan mudah serta murahnya akses internet. Pornografi internet dan judi online dua hal masalah yang menurutnya perlu mendapat perhatian serius, baik dari aparatur penegak hukum, pemerintah maupun masyaarakat itu sendiri. Apakah tidak bisa langsung ditindak? Febi menyebutkan bisa tapi perlu keseriusan tapi memang sulit.
"Sebab judi online ini terorganisir dengan sangat rapi dan alamat IP nya berpindah-pindah sehingga tidak mudah terlacak. Apalagi kalau servernya berada di luar negeri, maka juridiksi hukum akan sulit menindaknya. Satu negara dengan negara lain tentu berbeda aturan hukum terkait judi, ada yang melegalkan ada pula yang mengharamkan seperti Indonesia. Tapi kalau aspek penipuan, penyalahgunaan, barangkali bisa disamaratakan bisa ditindak secara hukum di seluruh negara dan hal inilah yang biasanya dilakukan,’’ terangnya.
Judi online itu sendiri di Pekanbaru pengamatan Riau Pos sama semaraknya dengan berkembangnya game online dan akses pornografi. Akses situs pornografi dan judi online bisa diblokir oleh pemerintah jika melalui provider resmi. Tapi jika tidak menggunakan provider resmi atau jaringan internet lainnya, akses situs bisa dilakukan dengan bebas. Dan ini dengan mudah diakses di warnet-warnet yang tersebar sampai ke perumahan-perumahan masyarakat saat ini.
Keisengan para pelajar dan mahasiswa di Pekanbaru bermain judi online banyak akhirnya berbuah ketagihan. Salah seorang siswa salah satu SMU di Pekanbaru, Andi (bukan nama sebenarnya), mengutarakan bahwa ketagihannya bermain judi bola online dan sesekali poker diketahuinya saat bermain game online di warnet. Bermain judi bola online katanya saat ini cukup mudah, tinggal mendaftar dan jika tidak memiliki rekening sendiri, bisa menggunakan punya teman.
"Biasanya kami sama abang-abang mahasiswa ikutnya. Pake rekening dia. Tinggal tentukan taruhan, misalnya tebak skor atau pemenang di group. Kalau menang, tinggal ditransfer ke rekening. Pernah menang tebak skor, tapi tidak banyak, lumayanlah. Tapi sering kalah. Ingin tobat, tapi susah. Kalau ada uang dikasi orang tua atau abang, maen game online. Kalau tidak main judi online. Apalagi nanti piala dunia. Pasti bakal besar-besaran taruhannya,’’ ujar Andi.
Memang tidak sulit untuk mengakses permainan judi online seperti yang dikemukakan Andi. Selain bertanya kepada yang sudah terbiasa bermain judi online, mengetikkan tata cara bermain di mesin pencari situs sudah tersaji begitu banyak situs menjelaskan tata cara bermainnya. Umumnya bermain dengan cara mendaftar terlebih dahulu dan harus disertai mencantumkan nomor rekening untuk mentransfer uang ke bandar judi dan meuangkan jika menang taruhan.
Jikapun pemain kesulitan mendaftar atau ada kendala, situs judi onlinepun menyediakan layanan chatting online. Bukan itu saja, bagi pemula mendaftar atau sekedar ingin coba-coba, pemilik situs bahkan memberikan secara gratis uang virtual (tidak bisa diuangkan) yang bisanya nilainya 50 dolar AS. Setelah pemain mendaftar, ikut memasang taruhan, lalu tinggal menunggu hasil pertandingan bola. Jika menang, uang tinggal ditransfer ke rekening.
Berbeda dengan tata cara judi bola online, judi togel dimainkan sama halnya dengan togel kebanyakan di masyarakat. Menentukan pasangan angka yang dipilih dan pada waktu tertentu, sore atau malam, menunggu putaran angka yang keluar. Kegiatan judi togel online ini mirip dengan judi togel sungguhan, tapi bedanya tanpa memegang kertas pasangan angka. Sementara judi poker atau bermain judi kartu online, jika awalnya dulu menggunakan chip atau tidak langsung berupa uang, kini sudah tersaji di internet judi poker menggunakan uang langsung.
Artinya, bermain kartu dengan beberapa orang secara online dengan taruhan uang yang bisa diuangkan sewaktu-waktu dengan minimal nominal yang ditentukan bandar. Judi poker ini juga banyak dimainkan masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa saat ini.
Untuk mengungkap judi online dan mengetahui siapa saja pelaku judi online itu, Febi menyebutkan harus diketahui letak server atau mampu membobol bank data si pengelola situs. Dan pengungkapan seperti ini cukup sulit dilakukan. ‘’Kemampuan anak bangsa ini dalam teknologi internet sebenarnya begitu tinggi. Penegak hukum dan pemerintah harus mampu diatasnya. Artinya, jika ingin mengungkap jaringan judi online, terutama yang beroperasi di Indonesia, mesti mengup date kemampuan,’’ papar Febi.
Catatan Riau Pos, pengungkapan kasus judi online itu sendiri dikitehui pernah dilakukan Mabes Polri bersama Polda Kepri di Batam akhir tahun 2010 lalu. Tim Diterskrim Polda Kepri membekuk empat sindikat penjudi bola online beromset ratusan juta rupiah. Empat penjudi ditangkap. Dari tangan para tersangka yang diduga memiliki jaringan intenasional ini, polisi mengamankan uang tunai sedikitnya Rp7 juta, 12 unit ponsel, laptop, sejumlah buku tabungan, dan kartu ATM serta buku cek.
"Modusnya menggunakan informasi teknologi (IT). Anggota cukup berpengalaman untuk pengungkapan kasus seperti ini ,walau awalnya terkesan sulit terutama soal pembuktiannya,’’ ujar AKBP Wibowo kepada RPG ketika itu.
Dalam menjalankan operasinya, sang bandar membuka taruhan melalui internet. Untuk bisa bertaruh, para pemain harus melakukan registrasi terlebih dulu. Setelah itu, para petaruh memperoleh nomor personal identification number (PIN). ‘’Setelah dapat nomor PIN, petaruh bisa ikut berjudi. Semua transaksi keuangan perjudian ini melalui transfer ATM,’’ katanya.
Dalam pengembangan kasus selanjutnya hingga 2013, Polda Kepri menutup jaringan server judi bola online yang berada di lantai 3, gedung Coin Center, Sungai Panas, Kecamatan Batam Kota. Kota Batam merupakan salah satu server terbesar di Indonesia dan wilayah Asia.
Jaringan server SBOBET disinyalir menembus batas wilayah. Bahkan para peminat judi online dari Vietnam, Taiwan dan negara-negara lingkup asia tenggara jika ingin bermain judi ini harus masuk ke jaringan berdasarkan izin masuk dari server judi online SBOBET yang ada di Batam.
Dalam pengoperasian judi bola online ini, taruhan akan dimainkan tatkala ada pertandingan bola dimanapun didunia. Bahkan, tambahnya, pertandingan bola asia juga dimainkan, seperti liga-liga nasional Indonesia. Sehingga dari agen yang ingin masuk, meminta kepada server di Batam untuk membuka siaran bola yang disiarkan TV.
Harus Menjadi Perhatian Bersama
Persoalan judi online yang kini merebak di kalangan remaja dan mahasiswa Pekanbaru ini disayangkan oleh Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru, Dr Akbarizan. Menurutnya, hal ini mesti menjadi perhatian bersama sebab apapun bentuknya, baik judi secara langsung atau online, tetap haram hukumnya. Ia menilai, prinsip judi online sama halnya dengan judi yang berlaku di masyarakat atau secara langsung. ‘’Kalau judi togel itu kan sama saja, putarannya tidak disini. Disini (Pekanbaru, red) hanya pengumpulan uangnya saja. Kalau sekarang secara online, bisa langsung, tetap judi dan haram hukumnya dalam Islam,’’ ucapnya.
Dengan mulai merebak di kalangan remaja dan mahasiswa, ia mengutarakan harus menjadi perhatian bersama yaitu orang tua, pemerintah, aparat penegak hukum, termasuk para ulama. MUI katanya akan mencoba melacak perihal judi online di kalangan generasi muda itu dan akan melaporkannya kepada penegak hukum. ‘’Kita akan mencoba melacak menggunakan SDM yang dimiliki sejauh mana efeknya, bagaimana cara kerjanya. Kalau ada hasilnya, kita laporkan ke penegak hukum supaya ditindak,’’ paparnya.
Selain itu, kata Akbarizan, peran orang tua sangat penting mengontrol anaknya. Jangan dikira anak-anak ke internet hanya untuk mencari tugas atau bermain game. Padahal, potensi negatif banyak mengintai di balik internet itu. Dan nantinya, perlu juga bagi ulama dan ustad penceramah membekali diri terhadap persoalan ini agar bisa memberikan pemahaman kepada generasi muda bahaya judi online itu dan kepada orang tua untuk mencegahnya. ‘’Ini perlu juga diberitahu kepada ustad-ustad penceramah,’’ ucapnya.
Bagaimana dengan psikologi generasi muda yang bermain judi online dan apa dampak yang ditimbulkan? Psikolog Aida Malikha SPSi menilai, ketagihan pada remaja bermain judi online berawal dari iseng atau coba-coba. Kemudian dicoba dan pernah menang, ketagihanpun semakin menjadi-jadi. Padahal, sebut dia, jika telaah benar-benar, jumlah menang tidak akan pernah menyamai dengan kekalahan.
"Inilah letak bahayanya judi, ketagihan akibat pernah menang atau nyaris menang atau seakan-akan menang. Rasa penasaran dan ingin mencoba-ingin mencoba lagi membuat seseorang terpuruk semakin dalam. Sama halnya dengan judi online. Mula-mulanya seorang remaja bermain internet, lalu game online, lalu nampak beberapa orang bermain judi online, lalu dicoba dan akhirnya ketagihan. Ketagihan muncul tapi uang sudah habis, akhirnya jalan pintas, melakukan kejahatan seperti mencuri. Tidak akan pernah baik dampaknya jika sudah kecanduan judi,’’ terang Aida.
Bagaimana cara mengatasinya? Aida menyebutkan peran orang tua lagi-lagi dituntut untuk mengawasi anak dan memberi penyadaran. Dan juga, kesadaran remaja atau mahasiswa itu sendiri juga penting untuk tidak lagi bermain judi online. Sehingga kombinasi pengawasan orang tua dan kemauan si anak untuk tidak macam-macam berinternet, bisa membuat berhenti bermain judi online.
Lalu katanya, mengarahkan si anak atau kesadarannya sendiri untuk mencari aktivitas positif agar tidak ada waktu luang sehingga kegiatan negatif seperti judi online terabaikan. Bermain intertet untuk hal positif cukup membantu, tapi jikalau sampai kecanduan internet bisa mengara ke hal-hal negatif seperti halnya judi online atau pornografi.
"Setelah itu, barulah peran pemerintah dalam melakukan pengawasan. Kan situs judi online atau pornografi itu hanya bisa diakses dari Warnet sebab jika dari provider diblokir pemerintah. Makanya Warnet harus diawasi ketat. Satpol PP harus sering razia. Tegakkan aturan main terhadap warnet. Yang paling dasar, Warnet ditekankan tidak membolehkan siswa berseragam sekolah bermain di jam belajar. Atau bermain sampai tengah malam hingga tak pulang-pulang ke rumah,’’ tuturnya.*** (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.