DURI [ArtikelKeren] NEWS - Masjid Darul Quran yang terletak di Ma’had Tahfizul Quran Belading binaan LNW Ibadurrahman Duri di Dusun Belading Desa Petani Kecamatan Mandau disegel rekanan sejak Kamis (5/12) lalu.
Meski disegel, masjid tersebut masih bisa dimanfaatkan 40 santri penghapal Alquran yang belajar di tempat tersebut.
Amri, salah seorang santri muda yang sudah empat bulan menuntut ilmu di pesantren tersebut, Selasa (10/12) mengaku, penyegelan tersebut berlangsung pekan lalu.
Saat itu, ada tiga orang yang datang. Salah satunya diyakini Amri sebagai pemborong pembangunan masjid tersebut tahun 2011 lalu.
“Katanya, dana untuk pembangunan masjid ini belum lunas dibayar. Makanya disegel. Penyegelannya hanya dengan menggantungkan kertas di pintu belakang. Dikatakannya, kami masih bisa memakai masjid ini untuk aktivitas ibadah dan belajar. Karena masih bisa lewat pintu samping kiri-kanan, kami tak begitu merasa terganggu,” kata Amri.
Segel simbolis berupa kertas karton putih bertinta hitam itu masih ada kemarin. Bunyinya: “Masjid ini dibangun pada tahun 2011. Sampai hari ini belum dibayar oleh Pemda Bengkalis.”
Sementara itu, Ustad Solihin salah satu tenaga pengajar di Ma’had Tahfizul Quran ini mengaku cukup terganggu dengan adanya penyegelan itu. Menurutnya, masjid ini merupakan sentra belajar 40 santri 24 jam sehari semalam. (ak27/rp)
Meski disegel, masjid tersebut masih bisa dimanfaatkan 40 santri penghapal Alquran yang belajar di tempat tersebut.
Amri, salah seorang santri muda yang sudah empat bulan menuntut ilmu di pesantren tersebut, Selasa (10/12) mengaku, penyegelan tersebut berlangsung pekan lalu.
Saat itu, ada tiga orang yang datang. Salah satunya diyakini Amri sebagai pemborong pembangunan masjid tersebut tahun 2011 lalu.
“Katanya, dana untuk pembangunan masjid ini belum lunas dibayar. Makanya disegel. Penyegelannya hanya dengan menggantungkan kertas di pintu belakang. Dikatakannya, kami masih bisa memakai masjid ini untuk aktivitas ibadah dan belajar. Karena masih bisa lewat pintu samping kiri-kanan, kami tak begitu merasa terganggu,” kata Amri.
Segel simbolis berupa kertas karton putih bertinta hitam itu masih ada kemarin. Bunyinya: “Masjid ini dibangun pada tahun 2011. Sampai hari ini belum dibayar oleh Pemda Bengkalis.”
Sementara itu, Ustad Solihin salah satu tenaga pengajar di Ma’had Tahfizul Quran ini mengaku cukup terganggu dengan adanya penyegelan itu. Menurutnya, masjid ini merupakan sentra belajar 40 santri 24 jam sehari semalam. (ak27/rp)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.