Pantauan RPG di lokasi, ratusan kendaraan dari dua arah terjebak kemacetan sepanjang delapan Km. Kemacetan parah tersebut diakibatkan kondisi jembatan darurat di Singgalang Kariang hanya dapat dilalui satu arah. Sehingga, pihak kepolisian harus menerapkan sistem buka tutup bergantian dari masing-masing arah.
Kapolres Padangpanjang AKBP Djoni Hendra dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, jalur lalu lintas di Singgalang Kariang dengan kondisi jembatan darurat saat ini tidak mampu menampung tingginya kuantitas arus kendaraan. Faktor utama menumpuknya kendaraan, karena jembatan darurat hanya bisa dilewati untuk satu arah.
”Jika sebelumnya jembatan diperuntukan bagi kendaraan dari arah Padang. Saat ini juga harus menampung akses dari arah Padangpanjang, karena sisa badan jalan pascaterban ditutup dengan adanya pengerjaan perbaikan,” tutur Djoni.
Sementara Kanit Lakalantas Polres Padangpanjang, Ipda Yaddi P Lubis menyebutkan, pihaknya belum bisa memastikan kapan proses buka tutup ini akan berakhir. Hal itu disampaikannya mengingat saat ini petugas dari pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi masih melakukan perbaikan badan jalan yang terban.
”Selama masih mengandalkan jembatan darurat ini, risiko kemacetan di kawasan ini tidak dapat dihindarkan meski jajaran Satlantas terus berupaya mengurainya dengan sistem buka tutup. ”Kita berharap proses perbaikan ini bisa secepatnya, sehingga arus kendaraan dari maupun menuju Padang yang melewati kawasan Lembah Anai bisa kembali lancar,” ungkapnya.
Yaddi juga mengimbau kepada masyarakat pengguna kendaraan yang hendak menuju Bukittinggi atau sebaliknya, agar menggunakan jalur alternatif seperti rute Padang-Bukittinggi via Malalak dan sebaliknya. Harapannya, agar tingkat kemacetan dapat diminalisir karena kuantitas arus kendaraan telah terbagi.
Salah seorang pengemudi angkutan jasa pariwisata mengaku sangat terganggu akibat kemacetan panjang yang terjadi di kawasan Lembah Anai tersebut. Daus (37) yang hendak mengantarkan rombongan menuju Bandara BIM itu, telah terjebak macet hampir 2 jam lamanya.
”Seperti biasanya dari Bukittinggi ke Padang hanya memakan waktu satu hingga satu setengah jam. Tapi akibat macet ini, sekarang saya sudah hampir dua jam tertahan di sini,” ungkap Daus saat ditemui di kawasan Jembatan Kembar Silaiang Bawah yang masih jauh dari titik kemacetan.
Parahnya kemacetan yang terjadi sepanjang hampir delapan kilometer dari ke dua arah tersebut, juga tampak akibat rendahnya tingkat kesadaran serta kesabaran pengemudi. Dari ke dua arah, sejumlah pengemudi tanpa mempedulikan antrean panjang tampak mencuri jalur kanan.
Pejabat Pembuat Komitmen PPK Jalan Nasional, Desman saat dikonfirmasi Padang Ekspres menyampaikan, kendaraan yang dibolehkan melintasi jalan tersebut maksimal roda enam. Truk sekelas tronton tidak diperbolehkan melaju di jalur tersebut. ”Jika roda di atas enam, dikhawatirkan akan memutuskan jembatan darurat,” ungkapnya.
Kemacetan terjadi dari pintu masuk Mifan dari arah Padangpanjang. Sedangkan dari arah Pariaman, kemacetan mencapai tikungan pergedel air terjun. ”Macet total, untung saya menggunakan motor. Kalau mobil harus sistem buka tutup,” ujar Teddy Arlan, pengendara yang hendak menuju Padang. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.