DURI [ArtikelKeren] NEWS - Manajer Komunikasi PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Tiva Permata menjawab Riau Pos Rabu (11/12) petang kemarin menyampaikan tanggapan terkait keretakan rumah penduduk yang berhampiran dengan Ladang Minyak Duri di kawasan DSF (Duri Steamflood).
Menurut Tiva, keluhan tentang rumah retak di Tonggak Delapan sudah ada beberapa tahun lalu. “Penelitian kami membuktikan bahwa hal itu tidak ada hubugannya dengan operasi CPI,” katanya.
Ditambahkannya, survei CPI yang dipresentasikan di hadapan Bapedalda Bengkalis pada 17 Oktober 2007 membuktikan bahwa getaran bawah tanah akibat operasi CPI (misal aktivitas seismik, operasi gas turbin PG&T, ataupun lalu lalang kendaraan berat), semuanya berada jauh dibawah ambang batas dan tidak akan meyebabkan keretakan pada rumah-rumah di sekelilingnya.
“Selain itu, laporan tim independen PPSML Universitas Indonesia yang menyurvei area sekeliling Duri (termasuk Tonggak Delapan) pada 2002 yang dipresentasikan ke publik pada 10 Februari 2003 juga memastikan bahwa jarak antara sumur CPI dan rumah penduduk terdekat lebih dari 50 meter seperti yang dipersyaratkan Undang-undang Mijn Politie Reglement (MPR), 1930 - LN No 341,” imbuhnya.
Ditegaskan Tiva bahwa sumur-sumur minyak CPI juga dipastikan tidak mengeluarkan getaran yang bisa menyebabkan keretakan bangunan. Struktur bawah tanah Tonggak Delapan merupakan struktur yang kompleks dengan banyak patahan. Sekitar 100 meter dari kedalaman tanah Duri merupakan tanah lempung, yang secara alami akan retak apabila kering.
“Jadi, meskipun ada banyak sebab keretakan rumah, termasuk mutu bangunan, tetapi operasi Chevron dipastikan tidak menyebabkan keretakan bangunan di Tonggak Delapan,” pungkasnya. (ak27)
Menurut Tiva, keluhan tentang rumah retak di Tonggak Delapan sudah ada beberapa tahun lalu. “Penelitian kami membuktikan bahwa hal itu tidak ada hubugannya dengan operasi CPI,” katanya.
Ditambahkannya, survei CPI yang dipresentasikan di hadapan Bapedalda Bengkalis pada 17 Oktober 2007 membuktikan bahwa getaran bawah tanah akibat operasi CPI (misal aktivitas seismik, operasi gas turbin PG&T, ataupun lalu lalang kendaraan berat), semuanya berada jauh dibawah ambang batas dan tidak akan meyebabkan keretakan pada rumah-rumah di sekelilingnya.
“Selain itu, laporan tim independen PPSML Universitas Indonesia yang menyurvei area sekeliling Duri (termasuk Tonggak Delapan) pada 2002 yang dipresentasikan ke publik pada 10 Februari 2003 juga memastikan bahwa jarak antara sumur CPI dan rumah penduduk terdekat lebih dari 50 meter seperti yang dipersyaratkan Undang-undang Mijn Politie Reglement (MPR), 1930 - LN No 341,” imbuhnya.
Ditegaskan Tiva bahwa sumur-sumur minyak CPI juga dipastikan tidak mengeluarkan getaran yang bisa menyebabkan keretakan bangunan. Struktur bawah tanah Tonggak Delapan merupakan struktur yang kompleks dengan banyak patahan. Sekitar 100 meter dari kedalaman tanah Duri merupakan tanah lempung, yang secara alami akan retak apabila kering.
“Jadi, meskipun ada banyak sebab keretakan rumah, termasuk mutu bangunan, tetapi operasi Chevron dipastikan tidak menyebabkan keretakan bangunan di Tonggak Delapan,” pungkasnya. (ak27)
















0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.