BATAM [ArtikelKeren] NEWS - Batam selama ini menjadi salah satu tempat pengiriman Tenaga Indonesia secara non prosedural. Termasuk dalam pengiriman itu adalah ke negara-negara yang terkena moratorium pengiriman TKI.
“Batam menjadi tempat pengiriman TKI secara non prosedural ke negara-negara timur tengah yang terkena moratorium,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Tatang Razak. Dia menyampaikan itu dalam Rapat Koordinasi Kemenlu dengan Pemerintah Daerah di Hotel Novotel, Kamis (12/12).
Banyak TKI yang tak dilengkapi dokumen-dokumen standar berkumpul di Batam sebelum diberangkatkan ke negara tujuan seperti ke Malaysia. Dari pendatang ilegal itu, kemudian ada yang bekerja di Malaysia. Lainnya, dengan bantuan sindikat, mereka diberangkatkan ke timur tengah seperti Arab Saudi, Suriah, dan Yordania melalui Sri Lanka atau Mesir.
"Saat kami memeriksa TKI bermasalah di Yordania dan Suriah, sindikatnya ternyata berada di Malaysia. Pekerjanya sendiri berangkat melalui Batam," kata Tatang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Zarefriadi dalam jumpa pers Rabu (11/12) mengakui sulitnya memantau pengiriman TKI ilegal ke Malaysia.
"Terlalu banyak pintu-pintu keberangkatan yang tidak jelas di Batam," kata Zarefriadi.
"Kita harus mengetahui daerah asal TKI dan berupaya untuk mencerdaskan mereka supaya tak berminat lagi berangkat sebagai TKI," tambah dia.
Pemerintah sendiri berupaya menerangkan bahayanya berangkat bekerja di luar negeri. Tiga yang utama adalah kesiapan dokumen, kemampuan, dan mental. (ak27)
“Batam menjadi tempat pengiriman TKI secara non prosedural ke negara-negara timur tengah yang terkena moratorium,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Tatang Razak. Dia menyampaikan itu dalam Rapat Koordinasi Kemenlu dengan Pemerintah Daerah di Hotel Novotel, Kamis (12/12).
Banyak TKI yang tak dilengkapi dokumen-dokumen standar berkumpul di Batam sebelum diberangkatkan ke negara tujuan seperti ke Malaysia. Dari pendatang ilegal itu, kemudian ada yang bekerja di Malaysia. Lainnya, dengan bantuan sindikat, mereka diberangkatkan ke timur tengah seperti Arab Saudi, Suriah, dan Yordania melalui Sri Lanka atau Mesir.
"Saat kami memeriksa TKI bermasalah di Yordania dan Suriah, sindikatnya ternyata berada di Malaysia. Pekerjanya sendiri berangkat melalui Batam," kata Tatang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Zarefriadi dalam jumpa pers Rabu (11/12) mengakui sulitnya memantau pengiriman TKI ilegal ke Malaysia.
"Terlalu banyak pintu-pintu keberangkatan yang tidak jelas di Batam," kata Zarefriadi.
"Kita harus mengetahui daerah asal TKI dan berupaya untuk mencerdaskan mereka supaya tak berminat lagi berangkat sebagai TKI," tambah dia.
Pemerintah sendiri berupaya menerangkan bahayanya berangkat bekerja di luar negeri. Tiga yang utama adalah kesiapan dokumen, kemampuan, dan mental. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.