''Sekarang masih bekerja dan kemungkinan baru selesai sekitar dua minggu kedepan. Kalau patok pembatas ini sudah selesai baru rekanan bisa melaksanakan pekerjaan fisik,'' ujar Kepala Dinas PU Bengkalis, M Nasir saat ditemui, Selasa (19/11/2013).
Saat ditanya bagaimana dengan SPMK apakah sudah diterbitkan, Nasir secara diplomatis mengatakan kalau SPMK hanya tinggal administrasinya saja. Karena sebenarnya rekanan sudah mulai bekerja yang diawali dengan penetapan patok pembatas.
''Ini penting agar rekanan tahu saat di lapangan nanti lokasi yang mau dikerjakan itu yang mana. Jangan sampai salah nanti urusannya bisa panjang,'' katanya.
Dirinya optimis begitu patok pembatas selesai dikerjakan, maka untuk pekerjaan fisik tidak akan ditunda lagi, karena walau bagaimanapun rekanan ingin pekerjaan mereka cepat selesai.
''Semua kita ingin pekerjaan ini cepat dilaksanakan, baik masyarakat, kami dari Pemerintahan maupun pihak rekanan,'' ujar Nasir.
Sebelumnya Bupati Bengkalis, H. Herliyan Saleh mengungkapkan, terkait pembangunan mega proyek MY di enam titik, tidak semata menguntungkan bagi Kabupaten Bengkalis atau Provinsi Riau, tapi juga Negara Indonesia. Karena proyek tersebut sejalan dengan program MP3I.
''Proyek Multiyears di enam titik ini kami nilai sangat besar manfaatnya bagi masyarakat, tidak hanya berkepentingan terhadap kelancaran transportasi masyarakat tapi juga pertumbuhan ekonomi,'' ujarnya.
Ditambahkan, proyek MY di enam titik tersebut merupakan proyek tahap awal untuk menuntaskan persoalan infrastruktur dasar di Bengkalis terutama jalan. Dibutuhkan lagi anggaran Rp 5-Rp 6 Triliun, untuk menjadikan infrastruktur Kabupaten Bengkalis benar-benar baik dan mulus. (halloriau/ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.