Penegasan tersebut disampaikan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Rohil H Suyatno kepada Riau Pos, Rabu (13/11) usai membuka sosialisasi program percepatan peningkatan pengetahuan komprehensif melalui sektor pendidikan. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh para guru sebanyak 40 orang yang berasal dari empat kecamatan masing-masing Bangko, Rimbamelintang, Batuhampar dan Sinaboi. Pelaksanaan sosialisasi tersebut hanya berlangsung selama satu hari penuh.
‘’Sebelumnya, HIV/AIDS itu hanyak sebanyak 54 orang. Tetapi, semakin gencarnya kita turun ke daerah terus melakukan sosialisasi ke daerah, kasus HIV/AIDS terus ditemukan. Hingga sekarang ini, jumlahnya mencapai 87 kasus. Dengan mengacu data itu, jelas kasus HIV/AIDS di Rohil, sudah mengalami peningkatan,’’ kata Suyatno.
Dengan kondisi seperti itu, tambah Suyatno, keberadaannya sangat tidak cocok dengan daerah berjulukan Negri Seribu Kubah. ‘’Ini bukan semata peran dari BNK maupun KPA. Semua pihak harus ikut berperan aktif dalam mencegah penyakit ini. Karena, bisa menyerang semua kalangan baik wanita maupun pria. Penyakit ini, kalau dilihat dari penampilan, tidak dapat diketahui. Untuk mengetahuinya, harus dilakukan pemeriksaan secara intensif,’’ kata Suyatno.
Selain itu, tambah Suyatno, melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan yang diikuti sekitar 40 peserta dari Kecamatan Bangko, Kecamatan Sinaboi, Kecamatan Batuhampar dan Kecamatan Rimbamelintang, diharapkan dapat memberikan dampak positif. Apalagi, para pesertanya berasal dari kalangan tenaga pengajar tingkat SMP dan SMA. ‘’Dengan pengetahuan yang didapatkan ini, jelas dapat terus diteruskan kepada peserta didik. Sehingga ke depan, kasus HIV/AIDS bisa berkurang,’’ kata Suyatno. (RP)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.