Motegi [ArtikelKeren] NEWS - Jorge Lorenzo mengaku tak punya beban di MotoGP Jepang akhir ini. Maka pebalap Yamaha itu pun siap mengambil risiko lebih besar untuk meredam Marc Marquez.
Balapan di Motegi, Minggu (27/20/2013), merupakan seri kedua menjelang balapan pamungkas di Valencia mendatang. Dalam seri sebelumnya di Phillip Island, Lorenzo tampil jadi pemenang sedangkan Marquez (Honda) didiskualifikasi. Hasil itu pun sudah membuat selisih keduanya kini tinggal 18 poin.
"Kemenangan bagus di Australia memberikan sebuah angin segar, tapi dengan dua balapan tersisa masih sulit untuk mengatakan apa yang akan terjadi," ujar Lorenzo seperti dikutip Crash.
"Sekarang kami berkonsentrasi ke Jepang, balapan terakhir dari tiga seri grand prix berturut-turut yang menarik dan sulit. Kami telah sedikit memangkas jarak dengan rival utama jadi saya tidak sabar menunggu balapan berikutnya di Motegi."
"Saya selalu menantikan balapan di Twin Ring (Motegi). Jepang adalah negara indah di mana saya merasa nyaman dan bisa merasakan dukungan besar dari suporter. Motegi juga lintasan spesial buat saya. Di saya saya menang pada 2009, kemenangan kedua saya di kelas MotoGP. Saya punya banyak kenangan indah di sirkuit ini dan saya harap kami bisa lebih kompetitif daripada sebelumnya," ungkap Lorenzo memaparkan.
Secara teknis, Lorenzo menilai bahwa akselerasi dan pengereman bakal jadi aspek krusial di Motegi. Terkait kondisinya saat ini, ia cukup yakin bisa tampil lebih baik dari musim lalu saat finis kedua. Demi bisa meraih hasil lebih sip, ia pun tampak tak segan mengambil risiko.
"Motegi adalah trek yang berbeda dalam konteks berkendara. Ini adalah satu dari sedikit sirkuit yang berkarakter 'stop and go', sehingga penting untuk memiliki pengereman dan akselerasi bagus."
"Dalam hal ini, kami telah banyak meningkat dibandingkan musim lalu dan bahkan lebih baik lagi dengan transmisi seamless, jadi semoga saja kami bisa lebih baik daripada 2012 lalu. Kami tidak punya beban sehingga bisa mengambil risiko lebih banyak daripada tahun lalu," tegas juara dunia MotoGP dua kali itu.
Balapan di Motegi, Minggu (27/20/2013), merupakan seri kedua menjelang balapan pamungkas di Valencia mendatang. Dalam seri sebelumnya di Phillip Island, Lorenzo tampil jadi pemenang sedangkan Marquez (Honda) didiskualifikasi. Hasil itu pun sudah membuat selisih keduanya kini tinggal 18 poin.
"Kemenangan bagus di Australia memberikan sebuah angin segar, tapi dengan dua balapan tersisa masih sulit untuk mengatakan apa yang akan terjadi," ujar Lorenzo seperti dikutip Crash.
"Sekarang kami berkonsentrasi ke Jepang, balapan terakhir dari tiga seri grand prix berturut-turut yang menarik dan sulit. Kami telah sedikit memangkas jarak dengan rival utama jadi saya tidak sabar menunggu balapan berikutnya di Motegi."
"Saya selalu menantikan balapan di Twin Ring (Motegi). Jepang adalah negara indah di mana saya merasa nyaman dan bisa merasakan dukungan besar dari suporter. Motegi juga lintasan spesial buat saya. Di saya saya menang pada 2009, kemenangan kedua saya di kelas MotoGP. Saya punya banyak kenangan indah di sirkuit ini dan saya harap kami bisa lebih kompetitif daripada sebelumnya," ungkap Lorenzo memaparkan.
Secara teknis, Lorenzo menilai bahwa akselerasi dan pengereman bakal jadi aspek krusial di Motegi. Terkait kondisinya saat ini, ia cukup yakin bisa tampil lebih baik dari musim lalu saat finis kedua. Demi bisa meraih hasil lebih sip, ia pun tampak tak segan mengambil risiko.
"Motegi adalah trek yang berbeda dalam konteks berkendara. Ini adalah satu dari sedikit sirkuit yang berkarakter 'stop and go', sehingga penting untuk memiliki pengereman dan akselerasi bagus."
"Dalam hal ini, kami telah banyak meningkat dibandingkan musim lalu dan bahkan lebih baik lagi dengan transmisi seamless, jadi semoga saja kami bisa lebih baik daripada 2012 lalu. Kami tidak punya beban sehingga bisa mengambil risiko lebih banyak daripada tahun lalu," tegas juara dunia MotoGP dua kali itu.
Sumber : sport.detik.com
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.