KARO [ArtikelKeren] NEWS - Letusan Gunung Sinabung kembali terjadi, Selasa (15/10) sekitar pukul 01.00 WIB dan 01.30 WIB.
Letusan tersebut bersamaan munculnya kawah baru berbentuk garis lurus dari puncak hingga yang memanjang ke bawah ke arah danau Lau Kawar.
Kawah baru tersebut mengeluarkan asap bercampur debu yang menyebabkan warga sekitar yang sedang merayakan Hari Raya Idul adha 1432 H sedikit was-was.
Diketahui kawah baru berbentuk garis lurus memanjang itu berada di sekitar jalur pendakian dari Danau Kawar, Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo.
“Sebelum terjadi letusan suara gemuruh dan getaran sangat terasa di desa kami ini. Karena suasana malam hari kami tidak melihat kemunculan kawah baru itu,”ujar M Yunus Sitepu warga Desa Kuta Rakyat kepada RPG, Selasa (15/10).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat, Armen Putra mengatakan bahwa sampai saat ini status Gunung Sinabung masih berstatus waspada.
”Untuk radius 2 kilo meter dari kawah masyarakat tetap dilarang untuk melakukan aktivitasnya. Kawah yang baru terjadi itu yang berbentuk garis memanjang lebih kurang sekitar 500 meter dari puncak yang mengarah kebawah arah ke danau Lau Kawar,” ujarnya.
Sementara untuk menjaga kekhawatiran masyarakat sekitar dan untuk menyampaikan keadaan yang sebenarnya agar tidak simpang siur.
Bupati Karo Dr (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti langsung berada di Danau Lau Kawar sebagai bukti bahwa keadaan gunung untuk saat ini masih aman dan tidak perlu ditakutkan .
”Begitu dapat informasi munculnya kawah baru tepatnya jalur pendakian dari Danau Lau Kawar saya bersama Camat Naman Teran dan Kadis Sosial Kabupaten Karo, Sidarta Bukit langsung berada di sini bersama beberapa masyarakat sekitar,” ujar bupati.
Menurutnya, munculnya kawah baru bukan berarti naiknya status gunung dari waspada ke level berikutnya.
“Saya langsung tadi ngomong dengan pemantau gunung Sinabung dan mengatakan munculnya kawah baru pada gunung adalah hal yang wajar namun demikian kewaspadaan itu harus tetap dijaga. Dan kepada masyarakat diminta agar tetap tenang dalam melakukan aktivitasnya masing-masing. Saya berada di sini di bawah kaki Gunung Sinabung ini merupakan sebagai bukti bahwa keadan gunung masih tetap waspada,” ujarnya.
Sementara itu, sejak abu vulkanik yang terus menerus keluar dari Gunung Sinabung, dan munculnya Lubang Sulfatar baru yang terbentuk garis lurus membuat wisatawan tertarik mendatangi Danau Lau Kawar.
“Sejak status tanggap darurat dihentikan sekitar 2 pekan lalu, mungkin hari ini (kemarin, red) kunjungan wisata teramai” ujar Sembiring salah satu pengelola wisatawan.
Walau Danau Lau Kawar tepat berada di bawah kaki Gunung Sinabung, tidak tampak ketakutan dari raut wajah pengunjung yang datang ke Danau lau Kawar. Pembentukan kawah Sulfatar yang baru menambah daya Tarik wisatawan yang datang ke Danau Lau Kawar.
“Memang mau lihat kawah baru tujuan kami datang ke sini, karena sebelumnya kawahnya kan tidak ada,” ujar Anto warga desa Sigarang-garang, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.
Isnawati Br Ginting warga Pancur Batu, Deliserdang mengaku kedatangannya bersama keluarga ke Danau Lau Kawar untuk melihat kondisi Gunung Sinabung sembari menikmati keindahan alam Danau Lau Kawar.
“Aku dapat info dari teman tadi pagi katanya ada kawah baru di Gunung Sinabung yang menghadap ke Danau Lau Kawar, karena penasaran aku mengajak keluarga semua untuk meihat sekalian liburan,” sebutnya.
Sementara itu pantauan RPG, debu vulkanik yang terus menerus keluar secara sporadis dari Gunung Sinabung tidak membuat wisatawan yang berkunjung ke kota wisata Berastagi berkurang.
Tampak keramaian di sepanjang kota Berastagi dan di tempat-tempat wisata yang berada di kota itu.
“Debunya tidak sampai disini seperti kejadian sebelumnya yang sampai menutupi kota ini, kalau wisatawan ramai sudah kembali normal,”ujar Br Tarigan salah satu pedagang buah di pasar buah Berastagi.
Letusan tersebut bersamaan munculnya kawah baru berbentuk garis lurus dari puncak hingga yang memanjang ke bawah ke arah danau Lau Kawar.
Kawah baru tersebut mengeluarkan asap bercampur debu yang menyebabkan warga sekitar yang sedang merayakan Hari Raya Idul adha 1432 H sedikit was-was.
Diketahui kawah baru berbentuk garis lurus memanjang itu berada di sekitar jalur pendakian dari Danau Kawar, Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo.
“Sebelum terjadi letusan suara gemuruh dan getaran sangat terasa di desa kami ini. Karena suasana malam hari kami tidak melihat kemunculan kawah baru itu,”ujar M Yunus Sitepu warga Desa Kuta Rakyat kepada RPG, Selasa (15/10).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat, Armen Putra mengatakan bahwa sampai saat ini status Gunung Sinabung masih berstatus waspada.
”Untuk radius 2 kilo meter dari kawah masyarakat tetap dilarang untuk melakukan aktivitasnya. Kawah yang baru terjadi itu yang berbentuk garis memanjang lebih kurang sekitar 500 meter dari puncak yang mengarah kebawah arah ke danau Lau Kawar,” ujarnya.
Sementara untuk menjaga kekhawatiran masyarakat sekitar dan untuk menyampaikan keadaan yang sebenarnya agar tidak simpang siur.
Bupati Karo Dr (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti langsung berada di Danau Lau Kawar sebagai bukti bahwa keadaan gunung untuk saat ini masih aman dan tidak perlu ditakutkan .
”Begitu dapat informasi munculnya kawah baru tepatnya jalur pendakian dari Danau Lau Kawar saya bersama Camat Naman Teran dan Kadis Sosial Kabupaten Karo, Sidarta Bukit langsung berada di sini bersama beberapa masyarakat sekitar,” ujar bupati.
Menurutnya, munculnya kawah baru bukan berarti naiknya status gunung dari waspada ke level berikutnya.
“Saya langsung tadi ngomong dengan pemantau gunung Sinabung dan mengatakan munculnya kawah baru pada gunung adalah hal yang wajar namun demikian kewaspadaan itu harus tetap dijaga. Dan kepada masyarakat diminta agar tetap tenang dalam melakukan aktivitasnya masing-masing. Saya berada di sini di bawah kaki Gunung Sinabung ini merupakan sebagai bukti bahwa keadan gunung masih tetap waspada,” ujarnya.
Sementara itu, sejak abu vulkanik yang terus menerus keluar dari Gunung Sinabung, dan munculnya Lubang Sulfatar baru yang terbentuk garis lurus membuat wisatawan tertarik mendatangi Danau Lau Kawar.
“Sejak status tanggap darurat dihentikan sekitar 2 pekan lalu, mungkin hari ini (kemarin, red) kunjungan wisata teramai” ujar Sembiring salah satu pengelola wisatawan.
Walau Danau Lau Kawar tepat berada di bawah kaki Gunung Sinabung, tidak tampak ketakutan dari raut wajah pengunjung yang datang ke Danau lau Kawar. Pembentukan kawah Sulfatar yang baru menambah daya Tarik wisatawan yang datang ke Danau Lau Kawar.
“Memang mau lihat kawah baru tujuan kami datang ke sini, karena sebelumnya kawahnya kan tidak ada,” ujar Anto warga desa Sigarang-garang, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.
Isnawati Br Ginting warga Pancur Batu, Deliserdang mengaku kedatangannya bersama keluarga ke Danau Lau Kawar untuk melihat kondisi Gunung Sinabung sembari menikmati keindahan alam Danau Lau Kawar.
“Aku dapat info dari teman tadi pagi katanya ada kawah baru di Gunung Sinabung yang menghadap ke Danau Lau Kawar, karena penasaran aku mengajak keluarga semua untuk meihat sekalian liburan,” sebutnya.
Sementara itu pantauan RPG, debu vulkanik yang terus menerus keluar secara sporadis dari Gunung Sinabung tidak membuat wisatawan yang berkunjung ke kota wisata Berastagi berkurang.
Tampak keramaian di sepanjang kota Berastagi dan di tempat-tempat wisata yang berada di kota itu.
“Debunya tidak sampai disini seperti kejadian sebelumnya yang sampai menutupi kota ini, kalau wisatawan ramai sudah kembali normal,”ujar Br Tarigan salah satu pedagang buah di pasar buah Berastagi.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.