[ArtikelKeren] NEWS - Lima orang mantan teroris bom Bali dan bom Hotel JW Marriot Jakarta saat ini berada di Provinsi Riau di antaranya dua orang berada di Kota Pekanbaru, satu orang di Kabupaten Rokan Hilir, dan dua orang lagi berada di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Kelima mantan pelaku bom Bali dan hotel JW Marriot Jakarta yang berada di Riau ini berstatus sebagai mantan narapidana teroris yang perlu terus diwaspadai. Kelima mereka adalah Idris dan Rais mantan pelaku bom Bali berada di suatu tempat di Kota Pekanbaru, Ismail mantan pelaku bom Hotel JW Marriot Jakarta berada di Kabupaten Rokan Hilir, dan dua lagi Muhammad Sholihin dan Suprapto pelaku bom Hotel JW Marriot Jakarta 2003 berada di Desa Pematangpudu, Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Hal ini dijelaskan Kepala Badan Kesbangpollinmas Provinsi Riau Riska Utama dengan menghadirkan beberapa panelis dari Polda Riau, Badan Intelijen Negara (BIN) Riau di hadapan para utusan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se Provinsi Riau di Hotel Grand Zuri Pekanbaru, Kamis kemarin (19/9) dan Jumat tadi (20/9). Selain instansi tersebut juga hadir panelis dari Korem 031/WB.
Dalam pemaparan kewaspadaan dini masyarakat itu, diimbau penduduk di Provinsi Riau agar meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap tumbuhkembangnya terorisme. Melihat perkembangan dalam negeri saat ini dengan berbagai teror yang dilami aparat seperti polisi, maka kepada Ketua RT, Ketua RW dan masyarakat yang memiliki tempat kos, rumah sewa agar selektif dan menanyakan identitas tamu yang bertamu dan kos di rumahnya.
Siapa saja pendatang baru di Riau ini agar melapor ke Ketua RT, Ketua RW. Memang para teroris yang datang ke Riau itu kata Riska Utama merupakan pelarian dan bersembunyi di Riau. Riau saat ini menjadi tempat persinggahan dan persembunyian teroris. Namun suatu saat nanti bisa saja Riau jadi sasaran. Untuk itu diminta masyarakat waspada, tanggap terhadap orang-orang baru yang datang di sekitar pemukimannya.
Sebagai contoh Napi teroris yang lari dari Lapas Tanjung Gusta Medan ternyata mereka lari ke Kandis, Siak bersembunyi di rumah rekannya yang sudah duluan menetap di Kandis yakni Ridwan alias Iwan Cina. Ridwan merupakan pemimpin teroris dalam perampokan Bank CIMB Medan beberapa waktu lalu yang akhirnya berhasil ditangkap Tim Densus 88 baru-baru ini dan dibawa ke Jakarta.
Khusus kelima mantan napi teroris bom Bali dan bom Hotel JW Marriot yang berada di Riau saat ini mereka dalam pembinaan Dit Intelkam Polda Riau dan selalu dipantau oleh petugas Badan Intelijen Negara (BIN) Riau. Salah satunya bernama Idris mantan teroris pelaku bom Bali yang sangat berbahaya dulunya dibantu pengadaan gerobak untuk usahanya berdagang kue pukis bersama isterinya di kawasan Jalan Imam Munandar Tangkerang Pekanbaru.
Kelima mantan pelaku bom Bali dan hotel JW Marriot Jakarta yang berada di Riau ini berstatus sebagai mantan narapidana teroris yang perlu terus diwaspadai. Kelima mereka adalah Idris dan Rais mantan pelaku bom Bali berada di suatu tempat di Kota Pekanbaru, Ismail mantan pelaku bom Hotel JW Marriot Jakarta berada di Kabupaten Rokan Hilir, dan dua lagi Muhammad Sholihin dan Suprapto pelaku bom Hotel JW Marriot Jakarta 2003 berada di Desa Pematangpudu, Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Hal ini dijelaskan Kepala Badan Kesbangpollinmas Provinsi Riau Riska Utama dengan menghadirkan beberapa panelis dari Polda Riau, Badan Intelijen Negara (BIN) Riau di hadapan para utusan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se Provinsi Riau di Hotel Grand Zuri Pekanbaru, Kamis kemarin (19/9) dan Jumat tadi (20/9). Selain instansi tersebut juga hadir panelis dari Korem 031/WB.
Dalam pemaparan kewaspadaan dini masyarakat itu, diimbau penduduk di Provinsi Riau agar meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap tumbuhkembangnya terorisme. Melihat perkembangan dalam negeri saat ini dengan berbagai teror yang dilami aparat seperti polisi, maka kepada Ketua RT, Ketua RW dan masyarakat yang memiliki tempat kos, rumah sewa agar selektif dan menanyakan identitas tamu yang bertamu dan kos di rumahnya.
Siapa saja pendatang baru di Riau ini agar melapor ke Ketua RT, Ketua RW. Memang para teroris yang datang ke Riau itu kata Riska Utama merupakan pelarian dan bersembunyi di Riau. Riau saat ini menjadi tempat persinggahan dan persembunyian teroris. Namun suatu saat nanti bisa saja Riau jadi sasaran. Untuk itu diminta masyarakat waspada, tanggap terhadap orang-orang baru yang datang di sekitar pemukimannya.
Sebagai contoh Napi teroris yang lari dari Lapas Tanjung Gusta Medan ternyata mereka lari ke Kandis, Siak bersembunyi di rumah rekannya yang sudah duluan menetap di Kandis yakni Ridwan alias Iwan Cina. Ridwan merupakan pemimpin teroris dalam perampokan Bank CIMB Medan beberapa waktu lalu yang akhirnya berhasil ditangkap Tim Densus 88 baru-baru ini dan dibawa ke Jakarta.
Khusus kelima mantan napi teroris bom Bali dan bom Hotel JW Marriot yang berada di Riau saat ini mereka dalam pembinaan Dit Intelkam Polda Riau dan selalu dipantau oleh petugas Badan Intelijen Negara (BIN) Riau. Salah satunya bernama Idris mantan teroris pelaku bom Bali yang sangat berbahaya dulunya dibantu pengadaan gerobak untuk usahanya berdagang kue pukis bersama isterinya di kawasan Jalan Imam Munandar Tangkerang Pekanbaru.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.