Buktinya, ketika hujan disertai angin dan petir di kawasan Kota Duri dan sekitarnya, Jumat malam (27/9) sekitar pukul 19.00 WIB, membawa bencana bagi keluarga Parmin warga Dusun Suka Makmur, Desa Petani, km 9 Kulim.
Keluarga sederhana yang tinggal di rumah semi permanen itu menjadi korban keganasan petir. Satu anggota keluarga, Mariadi (50) tewas di tempat, sementara satunya lagi mengalami luka bakar dan harus menjalani perawatan medis.
Parmin, menantu korban mengatakan pada malam naas tersebut dirinya dan keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga.
Tiba-tiba angin kencang disertai gemuruh melanda kawasan di sekitar tempat tinggalnya. Petir pun sambar menyambar, hingga menyebabkan aliran listrik padam.
Disaat itulah anak dan mertuanya terkapar. Ketika dilihat ternyata mertuanya sudah tidak bernyawa. Disekujur tubuhnya mengalami luka bakar, sementara anaknya Nabilla (8) selamat dan hanya mengalami luka bakar di bahagian tangan.
"Saat petir besar berbunyi, kami semua terpental dan terkapar di lantai rumah. Mertua saya sudah tidak bernyawa lagi dan anak saya Nabilla juga mengalami luka bakar. Saat itu saya berteriak minta pertolongan kepada warga sekitar untuk membawa Nabila ke sumah sakit," jelas Parmin.
Suasana langsung panik, Mereka tak menduga petir yang menyambar itu bisa mengenai anggota keluarga yang tengah berada dalam rumah itu.
"Kami panik. Tak menduga sama sekali bisa terkena samaran petir," terang Parmin.
Mengetahui satu keluarga itu terkena musibah petir, tetangga pun berdatangan. Banyak yang tak percaya petir bisa menyambar mereka yang berlindung di dalam rumah.
"Heran saja. Kok bisa petir mengenai orang yang berada di dalam rumah," ungkap seorang warga.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.