Ini diketahui saat Wakil Bupati (Wabup) bersama pegawai Dinas Kooperasi Perindustrian dan Pedagangan (Diskoperindag) Rohul, Senin (15/7/2013) pagi.
''Dari pantauan kita di dua pasar besar, harga sembako rata-rata turun. Hal itu, akibat daya beli masyarakat menurun, akibat turunnya dua komodoti andalan masyarakat karet dan kelapa sawit. Berharap, dari pantauan kita lakukan, para pedagang, pengecer maupun agen tidak menaikan harga sembako menjelang Idul Fitri,'' ungkap Hafith Syukri.
Wabup juga menyatakan, selain turunnya harga komoditi karet, juga dampak lain yakni turunya produksi karet juga mempengaruhi pendapatan masyarakat. Bukan itu saja, harga karet petani yang dibeli para toke dan pengumpul karet, menurut petani terlalu murah. Karena indikasi, para toke membelinya dari daerah-daerah sehingga membutuhkan tambahan biaya transport.
Dari hasil pantauan, harga sembako naik turun seperti harga danging sapi, dimana sebelum Ramadhan harganya mencapai Rp120 ribu per kg, namun berdasarkan harga hari senin 15 juli turun menjadi Rp90 ribu per kg, cabe merah sebelum puasa puasa Rp60 ribu per kg kini naik menjadi Rp65 ribu,per kg, bawang merah sebelum puasa Rp45 ribu per kg saat ini menjadi Rp50 ribu per kg.
Sedangkan seperti ikan nila, naik Rp5000, dari harga biasa yakni Rp20 ribu per kg, lalu ikan baung saat ini Rp100 ribu per kg, ikan tongkol tetap Rp 25.000 per kg. Lalu ayam potong sebelumya Rp20 ribu per kg kini naik menjadi Rp27 ribu per kg. Sedangkan harga beras putali 1 cupak atau 1,5 kg dijual dengan harga Rp13500, dari harga sebelumnya Rp13000, beras bulog saat ini Rp800 per kg, sedangkan harga sayur mayur masih dalam harga biasa walaupun naik hanya pada posisi Rp500 hingga Rp1000. (Feri Hendrawan/MRNeetwork)
Sumber : halloriau
Editor : Ananda Donie
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.