Fokal Desak Bupati Bengkalis Evaluasi Sarjana Pendamping Desa

BENGKALIS [ArtikelKeren] NEWS - Forum Komunikasi Antar Lembaga (Fokal) Bengkalis mengkritisi keluhan Bupati Herliyan Saleh atas kinerja Sarjana Pendamping Desa (PD) serta tunggakan dana UED-SP. Pasalnya, keluhan itu dinilai kalangan masyarakat seperti menepuk air didulang, mengingat kegiatan tersebut tersebut merupakan program yang dibuatnya sendiri.

Sekretaris Fokal Syafril Naldi, Rabu (10/7/2013) mengemukakan bahwa keluh kesah orang nomor satu di Bengkalis itu tak ada gunanya. Karena yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi total terhadap tingkat keberhasilan program usaha ekonomi desa-simpan pinjam (UED-SP) serta keberadaan tenaga PD.

"Wajarlah kalau ada oknum PD yang tidak mampu bekerja dengan maksimal dalam mengimplementasikan program UED-SP serta tupoksi-nya sendiri. Sejak rekrutmen awal tenaga PD, nuansa KKN khusus nepotisme sangat terasa sekali, karena kita menduga sebahagian tenaga PD yang ada sekarang merupakan titipan dari para pengambil kebijakan di kabupaten ini,"tegas Syafril Naldi.

Lebih jauh ia menyentil program UED-SP dimana banyak masyarakat yang menunggak, seharusnya kepada daerah bersama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) melakukan kajian menyeluruh termasuk menyiapkan payung hukum berupa sangsi terhadap penunggak UED-SP. Lantas, peran tenaga PD lebih diberdayakan dengan membentuk dewan pengawas atau dewan kode etik.

Bahkan lebih tegas lagi pria disapa Onal itu meminta kalau perlu dilakukan seleksi ulang terhadap keberadaan tenaga PD dengan melakukan fit and propertest melibatkan kalangan akademisi, tentunya tanpa ada titipan atau intervensi dari anggota dewan atau kepala daerah sendiri.

"Atau saya menyarankan, supaya tahun 2013 ini program Ued-SP itu dipending saja dahulu bersamaan dengan program Instruksi Bupati-Penguatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (Inbup-PPIP). Tujuannya dilakukan kajian lebih mendalam lagi, dimana kelemahannya, kemudian dilanjutkan kembali tahun 2014 atau tahun 2015,"saran Onal.

Seperti dirilis sebelumnya, bupati Herliyan Saleh tidak habis fikir dengan kinerja sebahagian tenaga PD yang dinilainya sangat lemah. Kekesalan tersebut berpuncak ketika banyaknya masyarakat yang menunggak dana UED-SP, karena lemahnya pengawasan dari kepala desa serta tenaga PD.

Bahkan bupati meminta pihak Inspektorat turun tangan mengambil langkah tegas terhadap penunggak UED-SP. Herliyan juga menyindir tenaga PD bekerja tak ubahnya seperti kasir di Bank-Bank atau kasir toko, hanya pandai duduk di belakang meja tanpa tahu apa yang menjadi tugas mereka.(alfisnardo)

Sumber : halloriau

Editor   : Ananda Donie