Jonathan melakukan hal yang melanggar hukum itu lima bulan belakangan. Setelah nyabu, dia merasa lebih lancar dalam berbicara. Dengan demikian, dia bisa lebih meyakinkan setiap pembeli ketika melakukan transaksi.
"Kami mendapatkan informasi dari masyarakat, ada seorang makelar tanah dan rumah yang sering mengonsumsi sabu-sabu. Setelah itu kami coba melakukan penyelidikan terhadapnya," ucap Kasatreskoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP I Ketut Madia kemarin (11/12).
Ketika melihat sosoknya melintas di jalan daerah Gunung Anyar, kata Ketut, polisi langsung memberhentikan tersangka. Setelah digeledah, ditemukan 1 gram sabu-sabu yang disimpan di celana.
Kepada polisi, Jonathan mengakui membeli sabu-sabu tersebut Rp 200 ribu dari Irawan, warga Karah, saat ini masih buron. "Saya malu kepada dua anak saya," kata Jonathan.
Ketut menambahkan, orang yang mengkonsumsi sabu belakangan ini sering tersangkut pada mereka yang berprofesi sebagai pekerja berat. Ini karena dengan mengkonsumsi sabu mereka beranggapan bisa menambah stamina. Tersangka terkena pasal 112 UU No 35/2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman yang diberikan cukup berat, yakni pidana paling singkat empat tahun dan paling lama 12 tahun penjara. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.